Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bupati Subang: Kerugian Akibat Banjir Capai Rp43 Miliar

Mengingat dampaknya cukup luar biasa, banjir tersebut tak hanya merendam rumah warga, areal persawahan dan tambak, namun juga mengakibatkam kelumpuhan jalur nasional penghubung Jakarta dengan wilayah di Jawa bagian timur.
Sawah dilanda banjir./Antara
Sawah dilanda banjir./Antara

Bisnis.com, SUBANG - Pemkab Subang berharap solusi jangka pendek untuk mengatasi persoalan banjir di wilayah utara segera terealisasi. Pasalnya, banjir tersebut kerap terjadi. Bahkan, sudah menjadi bencana langganan di setiap musim penghujan.

Bupati Subang Ruhimat atau akrab disapa Kang Jimat, mengatakan, sejak 2015 lalu kecamatan-kecamatan di pantura kerap kebanjiran. Banjir tersebut, disebabkan berbagai faktor. Salah satunya luapan air yang sudah tak tertampung lagi oleh sungai, sampai masalah jebolnya tanggul sungai.

"Banjir pantura tak bisa ditangani hanya dengan mengandalkan APBD kabupaten. Harus ada sentuhan khusus dari provinsi maupun pusat," ujar Kang Jimat, melalui rilis yang diterima Bisnis.com, Minggu (14/2/20201).

Apalagi, lanjut Ruhimat, saat ini Subang memiliki fasilitas publik yang cukup megah yakni pelabuhan internasional Patimban. Sehingga, persoalan banjir ini harus segera teratasi.

Mengingat dampaknya cukup luar biasa, banjir tersebut tak hanya merendam rumah warga, areal persawahan dan tambak, namun juga mengakibatkam kelumpuhan jalur nasional penghubung Jakarta dengan wilayah di Jawa bagian timur.

Dengan begitu, akibat banjir tersebut kerugian yang harus ditanggung masyarakat cukup besar. Apalagi, berdasarkan catatan BPBD, banjir yang melanda pantura pekan kemarin, menyebabkan kerugian materi lebih dari Rp43 miliar.

"Saat ini, kami sangat berharap ada solusi dari provinsi dan pusat," ujar Ruhimat.

Dia menyebutkan, saat banjir kemarin, lanjut Ruhimat, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah meninjau lokasi. Begitu juga Wapres Ma'ruf Amin juga sudah meninjau lokasi terdampak banjir.

Pihaknya berharap, dengan datangnya gubernur dan Wapres ini ada solusi untuk kedepannya. Bahkan, Gubernur Ridwan Kami mengemukakan, akan segera mengebut pembangunan Bendungan Sadawarna. Dengan adanya bendungan ini, diyakini bisa meminimalisasi banjir untuk wilayah pantura.

"Semoga KemenPUPR dan BBWS juga segera merespon dengan kondisi banjir pantura ini," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Subang Hidayat mengatakan banjir pantura terjadi sejak 7 hingga 11 Februari 2021. Kecamatan yang terdampak banjir 18 wilayah. Paling parah di Kecamatan Ciasem dan Pamanukan.

"Rumah yang terendam 21.574 unit. Sawah yang terendam 11.572 hektare. Tambak ikan yang terendam 2.788 hektare," ujarnya.

Panjang jalan yang terdampak banjir ini mencapai 2,5 kilometer. Saat ini, banjir sudah mulai surut. Namun, belum 100 persen surut. Sebab, di lokasi terendah masih ada genangan. Termasuk rumah yang tergenang banjir. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper