Bisnis.com, BANDUNG — Presiden Joko Widodo menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tidak efektif menekan sebaran Covid-19. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun mengkritik soal data.
Ridwan Kamil mengatakan data yang dirilis Pusat setiap hari masih bercampur dengan data lama. Ini yang memperlihatkan tren angka Covid-19 terlihat masih besar.
"PPKM ini data kurang tepat dari sisi kasus. Misalnya di Jabar ada 3.000 kasus baru padahal 2.000 kasus itu merupakan data lama," ujar Ridwan Kamil dalam rilis daring saat meresmikan program Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa) di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (1/2/2021).
Menurutnya selama ini acuan dalam menganalisa sebuah kebijakan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia adalah kasus baru per hari. Sayangnga data kasus yang selama ini dirilis setiap harinya masih kurang tepat.
Dia mencatat saat ini masih ada 10.000 kasus di Jabar yang belum dipaparkan oleh pemerintah dan dikhawatirkan angka itu akan dikeluarkan sekaligus dan menjadi lonjakan signifikan dalam rilis yang dijabarkan pemerintah."Data ini jangan sampai salah karena untuk menganalisas," katanya.
Pihaknya juga memastikan bahwa penegakan hukum pelanggar protokol kesehatan Covid-19 di Jabar semakin ketat. Dalam dua pekan terakhir saja sedikitnya ada 9,6 juta orang yang ditegur oleh aparat karena tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.
Mulai dari mereka yang tidak menggunakan masker maupun menjaga jarak. Untuk tingkat kedisiplinan dalam menggunakan masker saat ini angkanya dari dari 50 persen menjadi 83 persen. Selain itu angka jaga jarak di Jabar pun semakin membaik dari sebelumnya.
"Jadi kalau nonkasus ini angkanya semakin baik. Termasuk dengan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit," paparnya.
Dia juga memastika berdasarkan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, akan ada penguatan untuk pendisiplinan dari TNI dan Polri selama PPKM diberlakukan.
Sebelumnya Jokowi menilai PPKM di Pulau Jawa dan Bali tidak efektif menekan angka penyebaran Covid-19. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam rapat terbatas yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021) lalu.
“Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM, tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif," kata Jokowi.
Jabar sendiri dalam data Minggu (31/1/2021) lalu melaporkan tambahan kesembuhan sebanyak 2.460 orang. Secara kumulatif, kesembuhan di Jawa Barat mencapai 117.251. Adapun jumlah kasus positif sebanyak 150.336. Artinya, 77,99 persen orang telah sembuh di Jawa Barat.