Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Cirebon Kekurangan Jalur Evakuasi Bencana Banjir

Saat meninjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Suranenggala, Bupati Cirebon mengaku tidak melihat rambu penanda jalur evakuasi, sehingga saat banjir melanda banyak masyarakat kebingungan menyalamatkan diri.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi (kedua kanan) meninjau lokasi banjir
Bupati Cirebon Imron Rosyadi (kedua kanan) meninjau lokasi banjir

Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyatakan wilayah Kabupaten Cirebon masih kekurangan jalur evakuasi bencana banjir. Di Kecamatan Suranenggala dan Panguragan, ribuan warga harus terdampak bencana tersebut.

Imron mengatakan, saat meninjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Suranenggala, ia mengaku tidak melihat rambu penanda jalur evakuasi, sehingga saat banjir melanda banyak masyarakat kebingungan menyalamatkan diri.

"Saya lihat sangat sangat minim, wajar saja kalau masyarakat bingung harus mengevakuasikan diri ke mana," kata Imron saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkab Cirebon, Kabupaten Cirebon, Rabu (19/1/2021).

Imron mengatakan pihaknya akan memerintahkan dinas terkait untuk memasang rambu jalur evakuasi. Di kedua Kecamatan tersebut, ditemukan pula banyaknya permukiman padat penduduk.

"Kesadaran masyarakat juga harus diperlukandiperlukan meskipun nantinya sudah disiapkan jalur evakuasi bencana. Pmerintah juga pasti bergerak," katanya.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon 2018-2023, jalur evakuasi bencana di kabupaten tersebut hanya ada di delapan kecamatan.

Sebanyak delapan kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Kapetakan, Gunungjati, Losari, Gegesik, Babakan, Pabedilan, Waled, Dukupuntang, dan Mundu.

Di seluruh kecamatan itu pun, pemerintah sudah melak penanganan kawasan rawan banjir secara terpadu, dengan sistem pengembangan drainase dan upaya konservasi daerah hulu aliran sungai.

Pemerintah daerah sudah menetapkan status tanggap darurat bencana. Sampai saat ini sudah ada tujuh kecamatan wilayah barat serta utara dilanda banjir sejak akhir pekan lalu.

Status tanggap darurat tersebut, berlaku sejak 17 Januari 2021 hingga 31 Januari 2021.Jumlah total warga yang terdampak sebanyak terakhir terdapat 477 kepala keluarga atau sekitar 6.020 jiwa. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper