Bisnis.com, BANDUNG—Angka okupansi ruang isolasi pasien Covid-19 di Jawa Barat mulai merangkak naik. Pihak TNI Angkatan Darat memberikan bantuan sejumlah gedung menjadi tempat isolasi tambahan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan okupansi rumah sakit sekaligus ruang isolasi pasien Covid-19 sudah bergerak di angka 75 persen. Pihaknya sejak dua pekan lalu sudah menyiapkan 15 gedung tambahan untuk menjadi pusat isolasi.
“Masalah Jabar ada di okupansi rumah sakit ada di 75 persen. Sehingga 15 gedung sebagian sudah disiapkan termasuk tadi ada tambahan dari Pak KSAD bahwa Pusdik termasuk Secapa akan disumbangkan sebulan kedepan untuk menambah ruang isolasi,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (14/12/2020).
Dia mengakui meski penambahan ruang dan gedung bisa ditambah, ada persoalan di pasokan sumber daya manusia tenaga medis yang tidak seimbang. Karena itu pihaknya juga tengah meminta pada Pusat apakah tenaga medis dari TNI bisa ikut diperbantukan.
“Jadi jumlah gedung dengan SDM tidak imbang. Makanya tadi saya tugaskan menganalisa penambahan gedung apa bisa dicover tenaga kesehatan yang ada dan TNI,” katanya.
Langkah kedua, pihaknya juga tengah membahas apakah memungkinkan subsidi silang dilakukan jika kabupaten/kota lain membantu daerah tetangganya yang tenaga medisnya kurang dalam penanganan Covid-19.
“Karena Jabar ini luas ada daerah yang bebannya rendah kita BKO-kan ke daerah yang bebannya tinggi,” tuturnya.
Opsi terakhir guna mengurangi jumlah kebutuhan tenaga medis adalah perekrutan relawan kesehatan. Pihaknya mengaku tengah mengkaji dan menghitung opsi terakhir tersebut.
“Tapi satu step minimal bahwa gedungnya sudah ada sudah luar biasa untuk menutupi kekurangan. Sehingga minggu depan bisa dilaporkan tingkat keterisian rumah sakit turun. Sekarang kan 75 persen se-Jabar. Target bisa turun dengan bertambahnya bed dan ruang isolasi,” ujarnya.