Bisnis.com,BANDUNG—Jawa Barat dalam sepekan terakhir mencatatkan angka positif Covid-19 tertinggi dibanding provinsi lain. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pencatatan kasus harus diperbaiki.
Ridwan kamil mengatakan dengan menggunakan sistem zonasi, maka pencatatan kasus Covid-19 menjadi kurang sempurna. Menurutnya ini menyebabkan data yang sudah lama bercampur kasus baru hingga angkanya terlihat mencolok.
“Harus kami akui, sistem zonasi ini sedikit kurang sempurna karena kasus harian kami tercampur kasus lama yang diumumkan pusat telat. Tapi karena datanya apa adanya saya hanya bisa menyampaikan bahwa 9.000 kasus harian 4.600 kasus lama itu kan signifikan. Nah itu akan kita telusuri,” tuturnya di Gedung Sate, Bandung, Senin (14/12/2020).
Dia juga mengakui ada data yang tercatat dua kali oleh pemerintah pusat. Menurutnya permasalahan kasus di Jabar harus dilihat dalam dua kategori data yang berbeda, antara kasus yang dilaporkan dan berapa yang telat diumumkan.
“Contoh dari tanggal 1 Desember sampai 13 Desember kasus barunya 9.000 kasus lama 4.600 nah itu tercampur-campur jadi analisa jumlah hariannya masih terkendala,” ujarnya.
Dari hasil rapat dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan menurut Ridwan Kamil pemerintah pusat saat ini tengah melakukan perbaikan sistem yang akan diterapkan Januari 2021.
"Perbaikan sistem baru akan dilakukan di bulan Januari dengan kontrak IT yang lebih baik,” tutupnya.