Bisnis.com, CIREBON - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat mengaku tidak khawatir terkait perintah dari Presiden Joko Widodo yang mengurangi jatah libur akhir tahun 2020 ini.
Ketua DPD Asita Jabar, Budijanto Ardiansjah, mengatakan, pengurangan jatah libur akhir tahun akibat pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap aktivitas kepariwisataan di Jawa Barat.
"Menurut saya tidak berpengaruh karena akhir tahun adalah waktunya sebagian orang berlibur. Terus, aktivitas perkantoran dan pemerintahan juga sudah tidak efektif," kata Budijanto di Kabupaten Cirebon, Senin (30/11/2020).
Budijanto mengatakan, seharusnya pemerintah melakukan edukasi lebih masif terkait protokol kesehatan di tempat wisata, dibandingkan dengan mengurangi jatah libur di penghujung 2020.
Menurutnya, selama ini pemerintah selalu mengkambing hitamkan objek wisata sebagai kluster penyebaran Covid-19, padahal seluruh pengelola tempat wisata sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Ini menurut saya lebih efektif dibandingkan mengurangi libur meskipun kami yakin tidak begitu berpengaru. Semua memang lagi susah, jangan dibuat susah," katanya.
Berdasarkan catatan dari Asita Jabar, sebanyak 13 juta lebih pekerja di sektor kepariwisataan Jawa Barat terdampak pandemi Covid, sebagian pekerja dirumahkan dan pengurangan gaji bulanan.
Selama pandemi Covid-19, kata Budijanto, pariwisata merupakan sektor pertama yang terdampak pertama akibat pandemi Covid-19. Pihaknya berharap selalu ada dukungan dari pemerintah.
"Jangan sampai sektor pariwisata paling lama pulih," katanya. (K45)