Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Patimban City Didorong Masuk Proyek Strategis Nasional

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan Kota Patimban (Patimban City) Subang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pusat serta menjadi percontohan kawasan komprehensif dan terintegrasi.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil/Bisnis
Gubernur Jabar Ridwan Kamil/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan Kota Patimban (Patimban City) Subang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pusat serta menjadi percontohan kawasan komprehensif dan terintegrasi.

Ridwan Kamil pun berharap usulan tersebut didukung oleh Kementerian Perhubungan bersama Pemprov Jabar mengusulkan bersama-sama kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI untuk menjadikan Patimban City sebagai PSN.

“Harapan saya, pemerintah bisa menjadikan Kota Patimban ini sebagai PSN, bukan hanya Pelabuhan Patimban saja,” katanya di Bandung, Selasa (24/11/2020).

Menurutnya jika Patimban City masuk PSN, maka infrastruktur yang dibangun dari APBN tersebut bisa menjadi percontohan yang sangat baik dan menjadi legacy bersama. Dia menilai inilah cara membangun sebuah kawasan dengan sangat komprehensif,” tuturnya.

Dengan Patimban City, lanjut Ridwan Kamil, kawasan Patimban tidak hanya akan berfungsi sebagi pelabuhan, tetapi juga melingkupi aspek live, work, and play (tinggal, bekerja, dan bermain).

“Kita tidak bisa fokus hanya kepada satu fungsi, yaitu port saja. Semua pelabuhan-pelabuhan yang baik selalu punya tiga aspek, yaitu live, work, and play, bukan hanya work. Kalau kita hanya fokus pada bidang work atau bidang pekerjaan, biasanya mengabaikan sistem kehidupan perkotaan,” kata Ridwan Kamil.

Selain itu, untuk menjaga fungsi perkotaan secara optimal, Ridwan Kamil juga menjelaskan bahwa Patimban City maksimal hanya diisi oleh satu juta penduduk.

“Satu hal yang saya yakini bahwa mendesain sebuah kawasan itu tidak hanya berdasarkan jumlah hektare [kawasan] tapi berdasarkan jumlah populasi. Nanti satu juta manusia ini saya terjemahkan menjadi berapa meter kantor, sekolah, hunian, kapasitas, dan lain-lain, sehingga batas-batasnya itu ilmiah menjadi suatu gambaran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper