Bisnis.com, BANDUNG — Bank BJB sebagai perusahaan terbuka memenuhi kewajibannya melaksanakan kegiatan Public Expose(Pubex) di Bandung, Rabu (4/11/2020).
Pubex sendiri berupa pemaparan umum kepada publik untuk menjelaskan mengenai kinerja perusahaan tercatat dengan tujuan agar informasi mengenai kinerja perusahaan tersebut tersebar secara merata.
Setiap perusahaan tercatat wajib melakukan Pubex sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana pada tahun ini diselenggarakan sesuai denganprotokol kesehatan yang disiarkan secara langsung (live) melalui fasilitas webinar.
Berdasarkan paparan kinerja Triwulan III 2020 dalam acara Pubex Live2020, BJB secara konsolidasi berhasil memperoleh laba bersih Rp1,2 triliun selama paruh ketiga tahun 2020 atau tumbuh sebesar 5,9% year-on-year (y-o-y).
Pertumbuhan laba tersebut dihasilkan dari total nilai aset BJB yang juga tumbuh sebesar 19,4% y-o-y menjadi Rp147,6 triliun. dalam peningkatan asset, dana pihak ketiga berkontribusi dengan peningkatan yang cukup signifikan yaitu 17.3% menjadi Rp147,6 trilliun.
Penyaluran kredit yang menjadi profit driver pada Triwulan III 2020 tumbuh 8,7% y-o-y dengan nilai total Rp94,6triliun. Jumlah pertumbuhan total kredit yang ditorehkan BJB berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 1,24% per Agustus 2020.
Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang turun 25 BPS dari tahun lalu menjadi 1,5% jauh di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional sebesar 3,2% per Agustus 2020.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan capaian positif ini tidak terlepas dari bisnis model bank yang tahan dalam menghadapidinamika perekonomian. Buktinya BJB mampu memanfaatkan momentum penuh tantangan di masa pandemi Covid-19 dengan langkah yang meyakinkan.
Pencapaian tersebut juga dapat memberikan keyakinan positif kepada para masyarakat dan investor terhadapkinerja bank bjb di masa yang akan datang.
"Pertumbuhan positif ini adalah hal yang sangat patut disyukuri di tengah situasi penuh tantangan ini. Di sisi lain, pencapaian ini juga merupakan perwujudan kematangan Bank BJB dalam menghadapi situasi penuh tekanan, yang diperoleh sebagai buah dari kerja keras dan implementasi strategi serta visi adaptasi perseroan dalam menyongsong perubahan," ujar Yuddy dalam rilis resmi korporasi, Rabu (4/11/2020).
Selama Triwulan III 2020, strategi BJB berfokus pada optimalisasi fungsi intermediasi perbankan dalam rangka mensukseskan program stimulasi PEN. Hasilnya, tak mengecewakan. Perusahaan sanggup membayar tuntas kepercayaan pemerintah dengan berhasil melipatgandakan penyaluran melebihi target pemerintah sebesar Rp2,5 triliun. “Total nominal fasilitas kredit PEN yang disalurkan bank bjb mencapai Rp5,3 triliun alias 106% dari target,” katanya.
Seiring dengan itu, ekspansi pembiayaan di luar pos dana PEN juga terus mengalir pada sektor produktif. Dengan situasi berjalan ini, BJB semakin optimis dan percaya diri menghadapi kuartal akhir di pengujung tahun 2020.