Bisnis.com, BANDUNG -- Akselerasi pertumbuhan investasi di Jawa Barat perlu diimbangi dengan produktivitas produksi agar efektif menumbuhkan perekonomian di Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, saat menerima Tim Jelajah Segitiga Rebana III, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/10/2020).
Benny menyebut, potensi yang paling besar bisa dilakukan oleh Jawa Barat selain sektor manufaktur, juga sektor agrobisnis.
"Banyak komoditas di Jawa Barat yang bisa didorong, seperti Ubi Jepang, Gedong Gincu, dan masih banyak potensi lainnya," kata Benny.
Benny menilai, intervensi memang perlu dilakukan oleh Pemerintah agar bisa menumbuhkan produktivitas komoditas asli Jawa Barat.
"Di sini kita perlu intervensi, agar bisa seimbang dengan akselerasi pertumbuhan investasi," kata dia.
Menurutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah meminta dinas-dinas terkait untuk mencari semacam opinion leader di daerah yang mampu menjadi trigger bagi iklim usaha.
"Kita sudah diminta ada pemuda yang mampu mengembangkan daerahnya," katanya.
Untuk itu, pihaknya dengan beragam program seperti One Pesantren One Product (OPOP), One Village One Company optimis mampu mendorong produktivitas di Jawa Barat.
"Kita sudah tidak ada masalah, tinggal kita membuat iklim usahanya di daerah," katanya.
Apa lagi kata Benny, potensi pemasaran untuk di Jawa Barat sendiri cukup besar.
"Kita juga harus membantu masalah pengemasan dan pemasaran," kata dia.
Program Jelajah Segitiga Rebana III digelar lewat dukungan para sponsor mulai dari PLN UID, Surya Semesta Internusa (SSIA), Humas Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Bappeda Jabar, PT MUJ ONWJ, Cardinal, Chitose, Astra Infra Tol Road Cikopo-Palimanan, PT BIJB, ASDP, Dinas Pariwisata dan Kebudayan Jabar, Bank BJB, PT Pegadaian, XL Axiata, Robot Biru, PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia. (K34)