Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Covid-19 di Jabar Membaik Usai Luhut Turun Tangan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan terdapat beberapa perkembangan yang baik dalam penanganan Covid-19 usai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan memimpin koordinasi.
Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Bisnis.com,BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan terdapat beberapa perkembangan yang baik dalam penanganan Covid-19 usai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan memimpin koordinasi.

Ridwan Kamil memaparkan saat ini terdapat tiga daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar, hanya satu dari wilayah Bodebek yakni Kota Bekasi, sementara dua lainnya adalah Kabupaten Karawang dan Kota Cirebon.

Selain itu, Ridwan Kamil memaparkan bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 (case fatality rate) di Jabar menurun. Angka kesembuhan (recovery rate) pun meningkat.

“Sebelum ada koordinasi dari Pak Menko itu, (tingkat kematian akibat Covid-19) di Jabar 2,4 persen, sekarang di angka 1,88 persen. Recovery rate sebelumnya di angka 53 persen, sekarang sudah membaik menjadi 59 persen (58,91 persen) dan ini sudah membaik secara umum," kata Ridwan Kamil, Minggu (26/9/2020).

“Kondisi ini tentu menjadi penyemangat bagi tim yang sekarang dikoordinasikan oleh Pak Menko,” tambahnya dalam rakor yang juga dihadiri Kepala BNPB, Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Jabar, Pangdam III/Siliwangi, dan para kepala daerah lain se-Jabodetabek ini.

Terkait pergerakan masyarakat, ia menjelaskan bahwa meski terdapat penurunan pergerakan di destinasi wisata dan hotel di Jabar imbas pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, pihaknya terus memantau pergerakan dan kepadatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

“Saya instruksikan kepada Kapolda dan Pangdam untuk melalukan kegiatan inspeksi pengurangan kepadatan di zona-zona tempat makan dan cafe,” ujar Ridwan Kamil.

Ia pun menegaskan bahwa Gugus Tugas Jabar terus fokus memantau kawasan industri, termasuk mendorong perusahaan untuk melakukan pengetesan PCR secara mandiri terhadap karyawannya.

Ridwan Kamil juga melaporkan kondisi rumah sakit di Jabar. Dari laporan 320 rumah sakit rujukan Covid-19 se-Jabar saat ini keterisian tempat tidur ruang isolasi Hijau (untuk pasien dengan gejala ringan) adalah 46,24%, Kuning (gejala sedang) sebesar 62,61%, dan Merah (gejala berat) sebesar 50,92%. Sementara untuk keterisian IGD mencapai 19,04% dan ICU sebesar 39,59%.

Dari jumlah tersebut, 10 rumah sakit yang merawat terbanyak pasien Covid-19 didominasi oleh rumah sakit di wilayah Bodebek.“Wilayah Bodebek menjadi paling banyak dalam menangani kasus Covid-19 sebesar 80 persen," kata Ridwan Kamil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper