Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap produksi vaksin Covid-19 bisa dilakukan pada Januari 2021 usai tahapan uji klinis selesai dilakukan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya mendapat pemahaman atas risiko-risiko yang kemungkinan saja terjadi selama uji klinis Namun Ridwan Kami menerangkan secara umum tes Covid untuk Sinovac ini dalam sejarahnya tidak ada efek samping. Hal ini merujuk pada hasil uji klinis pertama dan kedua.
“Inilah yang meyakinkan dari tim kedokteran UNPAD dan Bio Farma bahwa optimisme kesuksesan akan terjadi selama enam bulan ke depan. Jika hasilnya baik, karena di pertama-kedua di luar Indonesia ini menunjukkan keberhasilan imunitasnya minimal di angka 90% karena pada hakikatnya tidak ada vaksin yang betul-betul 100 persen. Sehingga 90 persen itu dianggap sangat baik untuk dijadikan sebuah proses,” katanya di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).
Menurutnya dari informasi terbaru rencananya akan ada vaksin Covid-19 lain di luar Sinovac dan Bio Farma yang akan masuk ke Indonesia. Namun pihaknya menilai vaksin Sinovac dan Bio Farma memiliki kelebihan lain dibanding vaksin lain.
“Nah akan ada vaksin-vaksin lain yang datang ke tanah air. Tapi kelebihan vaksin Sinovac dan Bio Farma ini diproduksinya sendiri di Bandung. Sehingga nanti harga produksinya akan jauh lebih murah ketimbang kita ada pilihan membeli vaksin yang sudah jadi diproduksinya di luar negeri dan kita hanya membeli,” ujarnya.
Karena itu pihaknya meminta proses uji klinis vaksin yang tengah dijalani pihaknya didoakan agar berlangsung lancar. “Doakan agar setelah ini lancar selama lima kali kunjungan maka bulan Januari [2021] produksi di Bio Farma bisa dilakukan. Sehingga secepatnya diberikan kepada masyarakat Indonesia sesuai dengan kriteria-kriteria yang menjadi prioritas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
