Bisnis.com, GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk modal koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai upaya pemerintah dalam memulihkan kembali perekonomian masyarakat di tengah wabah Covid-19.
"Hari ini kami memberikan Rp5 miliar untuk digunakan kepentingan modal koperasi dan UMKM," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat peringatan ke-73 Hari Koperasi Nasional di Pendopo Garut, Senin (27/7/2020).
Ia menuturkan, dana yang disalurkan itu merupakan bagian dari bantuan pemerintah pusat sebesar Rp15 miliar yang dialokasikan untuk program pemulihan ekonomi di Kabupaten Garut dampak wabah Covid-19.
Kabupaten Garut, kata dia, salah satu daerah di Jawa Barat yang mendapatkan dana dari pemerintah pusat yang secepatnya harus dimanfaatkan oleh kepala daerah untuk memulihkan kembali perekonomian masyarakat.
"Uang itu harus dikeluarkan oleh kepala daerah hanya untuk pemulihan ekonomi," katanya.
Bupati menyampaikan, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga perintah langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bahwa perekonomian harus bergerak dengan cepat meski masih dalam situasi wabah Covid-19.
"Insya Allah gerakan koperasi Kabupaten Garut terus memberikan dukungan terhadap kesulitan-kesulitan yang ada di masyarakat," katanya.
Ia berharap, peringatan ke-73 Hari Koperasi Nasional bisa menggerakan perkoperasian di Kabupaten Garut dan mencapai tujuannya bergotong-royong untuk mensejahterakan seluruh masyarakat Garut.
Upaya menggerakan perekonomian itu, kata dia, pemerintah siap memberikan bantuan dana untuk modal koperasi dan UMKM yang dapat diakses langsung melalui pemerintah daerah.
"Jadi segera dibuatkan CPCL (calon penerima calon lokasi)nya dan diajukan kepada kami karena gerakan Bapak Presiden memberikan bantuan keuangan Rp2,5 juta disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, tentu uang ini bisa digunakan harus tepat sasaran," katanya.
Ia menambahkan, tercatat saat ini terdapat kurang lebih 1.500 koperasi di Garut yang semuanya berjalan baik, dan beberapa koperasi harus ada upaya penguatan karena dampak wabah Covid-19 di antaranya koperasi sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.
"Hari ini sekolah-sekolah tutup, ada beberapa akses yang belum bisa dipasarkan kepada anak-anak sekolah, sehingga UMKM tersebut mengalami kebuntuan pemasaran dan perlu mendapatkan pertolongan," katanya.