Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi ke Jabar Capai Rp57 Triliun, Ridwan Kamil Kuliahi BUMD

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berlaku inovatif di tengah masa pandemi Covid-19 agar bisa membuat kinerja perusahaan membaik.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berlaku inovatif di tengah masa pandemi Covid-19 agar bisa membuat kinerja perusahaan membaik.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kue ekonomi di provinsi ini terbilang besar yang bisa dijadikan peluang bagi BUMD yang bersikap pro aktif.

“Pertanyaannya kan begini, ada Rp57 triliun selama enam bulan invetasi datang ke Jabar. Kita menjadi rangking satu sekarang. Alhamdulillah. Pertanyaannya kan dari kue Rp57 triliun ini apakah BUMD paham?” katanya dalam diskusi daring PWI Pokja Jabar Gedung Sate, Bandung, Senin (27/7/2020).

Menurutnya dengan nilai investasi tersebut apakah BUMD yang sahamnya dimiliki Pemprov Jabar mampu menangkap peluang kerjasama dengan para investor. Karena itu pihaknya menilai BUMD perlu melakukan langkah inovatif agar kinerja tetap membaik selama pandemi.

Dia memisalkan Agro Jabar, dimana peluang bisnis di bidang pertanian adalah peluang bisnis yang paling tangguh di masa Covid-19 seharusnya bisa menangkap ini sebagai kebangkitan dari Agro Jabar untuk menjadi pemain utama di seluruh lini pertanian.

"Tidak melulu sebagai hulunya, tapi juga sebagai hilirnya. Jadi harus terdepan yang kerjasama, dalam bisnis perkebunan, punya sistem yang tangguh dalam digital commerce nya. Sehingga ingat bisnis agrikultur ingat Agro Jabar lah ya,” paparnya.

Menurutnya penting BUMD melakukan jemput bola peluang bisnis dan tidak melulu mengandalkan skema bisnis lama selama masa recoveri pandemi ini. Dia menunjuk PT Jaswita yang kini bisa mendulang profit dari sektor pariwisata dengan memfokuskan usaha pada kerjasama jejaring hotel, event, dan restoran.

“Jadi kalau logikanya Jaswita hanya ngurusin aset dan jadi bangunan itu konvensional menurut saya, sekarang harus multidimensi. BIJB misalkan, harus agresiif. Bisnis utamanya penerbangan betul, dengan segala kelebihan dan keterbatasan tapi BIJB juga punya peluang sebagai mitra utama dalam pembangunan mitra baru. Sehingga diseriuskan upaya-upaya. Nah jadi ada core bisnis yang harus diperbaiki,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper