Bisnis.com, BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Sumedang memastikan sejumlah objek wisata di Sumedang tetap tutup saat protokol kenormalan baru (new normal) diterapkan.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Iwa Kuswaeri mengatakan bahwa pemkab masih akan menutup tempat wisata hingga 29 Juni 2020. Objek wisata belum diperkenankan untuk buka karena kebijakan social dan physical distancing masih berlaku.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana menerapkan protokol kenormalan baru setelah PSBB tahap III selesai yaitu, Sabtu, (30/5). Sebelum melaksanakan kenormalan baru pihaknya akan melakukan simulasi di tempat ibadah, pusat keramaian, dan tempat kegiatan sosial.
Kenormalan baru adalah menjalankan aktivitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat mulai dari cuci tangan, serta memakai masker hingga menjaga jarak
“Objek wisata di Sumedang tutup hampir semuanya, baik yang dikelola oleh pemda maupun yang sudah dikelola oleh pihak ke tiga,” kata Iwa dilansir dari situs resmi Pemkab Sumedang, Kamis (28/5/2020).
Iwa mengimbau kepada seluruh pemerintahan desa dan tim gugus tugas yang berada di daerahnya masing-masing untuk bertindak tegas dengan wisatawan yang datang atau sekelompok orang yang bergerombol menggunakan kendaraan.
Imbauan ini juga diminta untuk disosialisasikan kepada seluruh desa yang juga mempunyai objek wisata agar warga tidak berdatangan baik dari dalam desa maupun dari luar desa.
Bagi wisatawan atau pengunjung yang melanggar akan disuruh putar balik oleh petugas, seperti yang sudah diberlakukan sebelumnya.
Sejumlah wisatawan lokal asal Subang dan Indramayu yang akan berwisata ke objek wisata di Buahdua dan Conggeang diminta untuk putar balik oleh petugas chek point C perbatasan Sumedang Indramayu, pada hari ini, Kamis (28/5/2020).
Anggota Relawan Covid 19 Desa Ciawitali Fredi Supriadi mengatakan semenjak Hari Raya Idul Fitri 1441 ratusan warga luar Kabupaten Sumedang datang untuk berkunjung ke beberapa objek wisata di wilayah sekitar Gunung Tampomas.
"Setiap harinya mungkin ada sekitar 50 hingga 100 kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang terpaksa kami putarbalikkan," jelasnya.