Bisnis.com, BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Sumedang mengungkapkan terjadi lonjakan pemudik yang datang ke Sumedang saat malam takbiran dan Idulfitri, meskipun pemerintah pusat telah mengimbau agar masyarakat tidak mudik.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir meminta agar para petugas yang menjaga di perbatasan tetap waspada dan bekerja keras dalam melakukan pengawasan terhadap sejumlah masyarakat yang melewati jalur Sumedang.
Para petugas pun diminta untuk bersikap tegas disiplin agar penyebaran virus corona dapat ditekan dan tidak masuk ke Sumedang.
“Banyak kendaraan yang harus putar balik tidak bisa masuk karena penumpangnya tidak memiliki KTP Sumedang. Untuk warga yang memiliki KTP, harus menjalani rapid test dulu,” kata Dony dilansir dari situs resmi Pemkab Sumedang, Senin (25/5/2020).
Dia menuturkan bahwa saat menjalani rapid test Covid-19, para pengemudi yang memiliki KTP Sumedang akan dimintan untuk menginap satu hari di tempat karantina di posko perbatasan dan hari lebaran.
Adapun bagi warga yang terbukti positif akan dibawa ke Wisma Isolasi dan yang nonreaktif bisa pulang dan menjalani karantina mandiri.
Baca Juga
Data di Gugus Tugas, jumlah Orang Dalam Risiko (ODR) atau yang masuk ke Sumedang masih menunjukan lonjakan.
Per Minggu (24/5/2020) terdapat 14.937 kendaraan masuk di cek poin perbatasan. Sebanyak sebanyak 617 kendaraan harus putar balik tidak bisa masuk Sumedang karena tidak memiliki KTP Sumedang.
Adapun jumlah orang yang masuk Sumedang sebanyak 4.304 orang. Sementara itu, pada hari Sabtu (23/5/2020) tercatat sebanyak 3.898 orang.