Bisnis.com, BANDUNG – Pandemi virus corona yang mewabah di Indonesia membuat perbankan lebih ketat dalam memfasilitasi penukaran uang. Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat pun menerapkan sejumlah kebijakan untuk mencegah penyebaran virus saat proses transaksi penukaran uang.
Kepala Kantor Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan bahwa dalam rangka mendukung penyiapan uang tunai dan kelancaran layanan penukaran uang di tengah kondisi pandem ini, pihaknya telah menyusun strategi secara internal dan eksternal untuk mencegah penyebaran .
Secara internal, kata Herawanto, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat melakukan penyediaan uang yang Iayak edar dan hiegenis untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan melakukan karantina uang selama 14 hari sebelum diedarkan.
“Kami juga menyemprot disinfektan pada sarana dan prasarana pengolahan uang,” kata Herawanto di Bandung, Kamis (14/5).
Di samping itu, sambungnya, pihaknya juga akan mendistribusikan uang agar secara cermat dan tepat sasasaran di tengah keterbatasan moda transportasi. Tujuannya, agar kebutuhan uang di Jawa Barat, baik secara nominal maupun per pecahan dapat terpenuhi dengan baik.
Adapun dari sisi eksternal, Bank Indonesia berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang akan menjaga ketersediaan uang di ATM dengan kualitas baik melalui perencanaan pengisian uang uang akurat.
“Kami juga menyediakan layanan penukaran uang kepada masyarakat di toket perbankan sehingga masyarakat mudah untuk memperoleh uang, dan memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang yang memperhatikan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja),” kata Herawanto.
Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat menyiapkan uang tunai senilai Rp21,66 triliun pada periode Ramadan/Idulfitri 2020 turun 11,2% dibandingkan dengan tahun lalu yang senilai Rp24,39 triliun. Jumlah uang yang disiapkan tersebut telah memperhatikan kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan dan libur Idulfitri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
