Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Pekerja Pariwisata Dirumahkan, Disparbud Jabar Siapkan 3 Fase Penanganan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat terus menyiapkan langkah penyelamatan industri pariwisata seiring makin banyaknya pekerja sektor tersebut yang terkena kebijakan unpaid leave atau dirumahkan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat terus menyiapkan langkah penyelamatan industri pariwisata seiring makin banyaknya pekerja sektor tersebut yang terkena kebijakan unpaid leave atau dirumahkan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik mengaku terus merancang strategi untuk memulihkan, termasuk membuat mitigasi di sektor ini setelah pandemi berakhir. Sejauh ini ada tiga tahap dan pemetaan yang sudah dibuat. Yakni, fase tanggap darurat, fase pemulihan dan normalisasi.

Pada tahap tanggap darurat, pihaknya melakukan upaya untuk menekan dampak buruk yang terjadi. Salah satu langkah yang diambil adalah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pemerintah kabupaten kota untuk membantu para pekerja, termasuk mendorong kebijakan fiskal bagi pelaku pariwisata berdasarkan permohonan asosiasi.

“Berdasarkan permohonan itu, pihak kementerian (pariwisata dan ekonomi kreatif) melakukan refocusing anggaran untuk membantu para pekerja yang terdampak. Alhamdulillah Jabar mendapat bantuan dengan kuota 36 ribu pax bahan makanan pokok bantuan kerohiman dari kemenparkraf untuk pekerja yang terdampak,” katanya di Bandung, Rabu (13/5/2020).

Menurutnya bantuan ini hanya bersifat sementara dan tidak bisa menyelesaikan persoalan. Namun, jika dilihat dari sisi psikologis, maka hal ini diharapkan bisa berpengaruh positif dan meringankan beban kepada para pekerja yang dirumahkan.

Kemudian, pada fase pemulihan, direncanakan dilakukan pada Juni hingga Desember 2020. Ia berharap, pandemi ini bisa segera berakhir agar bisa fokus mendorong bergeraknya industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Di awal fase ini, ada konsep new normal pada promosi dengan sasaran pariwisata pasar domestik yang dibagi ke dalam beberapa bagian daerah. “Tentu saja ada penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kita berharap dalam fase pemulihan sudah mulai mengedepankan quality tourism. Dorongan kepada masyarakat ini nantinya diarahkan pada destinasi wisata alam terbuka,” ucap dia.

Di sektor ekonomi kreatif, pihaknya akan mendorong produk yang dihasilkan lebih mengutamakan faktor kesehatan. Salah satu contohnya, destinasi kuline khas daerah yang memiliki kandungan yang sehat.

“Tentu sasaran pasarnya semua kalangan usia, tapi fokusnya ke pasar milenial. Pada masa fase pemulihan ini, salah satu yang menjadi target adalah memperbanyak MICE. Ini harus ada kerjasama antara pemerintah dan asiosiasi agar industri pariwisata bisa kembali bangkit,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper