Bisnis.com, CIANJUR - Pemkab Cianjur segera membeli 18.000 rapid test untuk penanganan cepat dan deteksi dini dalam penulusuran penyebaran Covid-19 seiring tingginya angka ODP dan PDP yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
"Kami memesan alat tes cepat tersebut, sebagai langkah cepat penanganan dan sebagai upaya memutus rantai penyebaran yang saat ini mulai menimpa 3 orang warga yang positif dan sedang menjalani isolasi di RSUD Cianjur," kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman pada wartawan di Cianjur, Senin (4/5/2020).
Rapid tes yang akan dipesan itu, ungkap dia, sifatnya dibutuhkan terutama menjelang PSBB, sehingga pemkab menilai perlu pengadaan dan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk dinas terkait dan Satgas Covid-19.
Sehingga pihaknya akan segera mengadakan alat tes cepat tersebut karena beberapa kasus positif mulai ditemukan dan beberapa PDP mengalami gelaja Corona dan perlu dilakukan tes cepat dan Swab test yang akan dilakukan di RSUD Cianjur.
"Kasus positif yang ditemukan saat ini, harus dilakukan penelusuran, sedangkan untuk deteksi dini dibutuhhkan rapid tes. Tidak hanya untuk penelusuran kontak pasien positif, rapid test dimanfaatkan untuk pemeriksaan awal pasien ODP atau PDP," katanya.
Rapid test tersebut akan dipesan dari Korea Selatan sebanyak 18.000 berdasarkan perhitungan 0,6 dikalikan jumlah penduduk Cianjur. Perhitungan kebutuhan rapid test 9.000 namun dibutuhkan dua kali rapid pada awal dan di akhir pasca penanganan, sehingga dibutuhkan 18.000 rapid tes.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan rapid test sangat dibutuhkan dalam penanganan dini pasien ODP maupun PDP, sehinga Pemkab Cianjur akan membeli belasan ribu alat tes cepat tersebut.
"Kalau menunggu bantuan dari provinsi atau pusat tentunya akan lama dan tidak sesuai dengan permintaan, sehingga kami menilai pemkab perlu melakukan pengadaan Rapid ter tersebut karena akan dibutuhkan saat petugas melakukan penelusuran terhadap pasien positif," katanya.
Ia menambahkan, saat ini PDP yang masih menjalani perawatan di rumah sakit di Cianjur, sebanyak 31 orang. Sedangkan pasien positif 3 orang masih menjalani perawatan intensif dengan kondisi yang mulai menunjukan perubahan membaik.