Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kabupaten Majalengka berkomitmen untuk terus memperkenalkan sektor pariwisata melalui pameran-pameran dan kanal digital.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan bahwa potensi sektor pariwisata di Kota Angin — julukan untuk Majalengka — sangat besar. Sayangnya, promosi terhadap tempat wisata dan budaya tersebut belum optimal sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan tempat pariwisata di Majalengka.
Karna berpendapat bahwa hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Majalengka memiliki tempat wisata alam dan budaya. Jika potensi-potensi tersebut dapat diperkenalkan dengan maksimal, maka pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata diyakini akan makin melesat.
“Sebenarnya semua kecamatan memiliki wisata namun yang jadi atau yang sudah memiliki daya tarik wisata dan dikunjungi oleh wisatawan itu masih sangat terbatas sedangkan potensinya sangat besar,” kata Karna kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan untuk membuat sektor pariwisata bergeliat, pihaknya terus memperkenalkan potensi-potensi wisata di Majalengka melalui berbagai kanal seperti media cetak, online dan pameran-pameran.
Karna menjelaskan bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi terhadap PAD secara langsung dan tidak langsung.
PAD secara langsung yang diterima berasal dari pajak restoran dan tempat hiburan. Sedangkan pada parkir dan reklame memberikan kontribusi tidak langsung.
“Untuk sektor pariwisata (jasa perhotelan, perdagangan barang dan jasa property) kami juga melakukan promosi melalui kanal audio visual, pameran-pameran serta media sosial untuk sektor-sektor potensial tersebut,” kata Karna.
Sekadar catatan, sebagai salah satu kabupaten yang menjadi bagian dari kawasan Segitiga Rebana, Majelengka memiliki banyak kesenian, budaya dan pariwisata yang menjadi daya tarik turis lokal dan mancanegara.
Salah satu tempat wisata yang paling populer di Majalengka adalah tempat wisata Paralayang yang menyajikan pemandangan yang indah dan menawan.
Untuk menikmati keindahan alam ini, anda akan dibawa terbang dan menikmati langsung pemandangan pepohonan yang rindang dan gunung dengan menggunakan parasut.
Sayangnya, pandemi virus korona telah membuat sektor pariwisata di kota angin terganggu. Beberapa tempat pariwisata ditutup untuk memperlambat penyebaran virus.
