Bisnis.com, CIREBON - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon pesimistis target 2 juta wisatawan tahun ini tercapai karena terganggu wabah virus corona.
Sekretaris Dinas Disbudparpora Kabupaten Cirebon, R Chaidir Susilaningrat, mengatakan, dampak penyebaran COVID-19 sudah terasa sejak dua bulan lalu, ditandai dengan permintaan pembatalan perjalan dari agen-agen travel.
Ia menambahkan, wabah tersebut pun berdampak ke semua sektor, termasuk pariwisata. Bahkan menurutnya, tidak hanya berdampak di Kabupaten Cirebon saja, melainkan di seluruh Indonesia dan luar negeri.
”Menjadi keprihatinan bersama, dari dua minggu yang lalu, biro perjalanan sudah membatalkan perjalanan ke kabupaten cirebon, cancel semua,” kata Chaidir di Kabupaten Cirebon, Selasa (24/3/2020).
Sebelum adanya wabah COVID-19, pada 2019, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon pun hanya sebanyak 1,5 juta hingga akhir tahun. Data itu berdasarkan laporan dari pengusaha travel, wisata, hotel, serta restoran.
Beberapa waktu lalu, Disbudparpora Kabupaten Cirebon melakukan kunjungan ke wisata ziarah di Kecamatan Gunungjati, obyek wisata tersebut tampak sepi dari aktivitas peziarah.
Chaidir mengatakan, pengelola wisata ziarah awalnya mereka keberatan dengan imbauan penutupan sementara. Namun pada akhirnya mereka sepakat karena tidak ada sama sekali pengunjung yang melakukan ziarah.
“Mereka percaya setelah adanya telepon dari pihak agen perjalanan yang membatalkan kunjungan,” katanya.
Ada tiga sektor unggulan wisata di Kabupaten Cirebon yaitu wisata ziarah di Kecamatan Gunungjati, wisata kuliner di Kecamatan Plered dan sekitarnya, serta wisata batik di Kawasan Batik Trusmi, Kecamatan Weru.
Beberapa destinasi wisata yang saat ini sedang dikenalkan pemerintah, yaitu wisata Batu Lawang, wisata alam Pantai Losari, wisata kampung seni Gegesik, wisata Jamblang dan Siti Winangun, dan industri rotan di Tegalwangi. (K45)