Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kriteria Warga Jabar yang bisa Ikut Rapid Test Corona

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memulai rapid test corona secara massal mulai pekan di sejumlah titik di Bogor, Bekasi dan Bandung Raya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memulai rapid test corona secara massal mulai pekan di sejumlah titik di Bogor, Bekasi dan Bandung Raya./Istimewa
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memulai rapid test corona secara massal mulai pekan di sejumlah titik di Bogor, Bekasi dan Bandung Raya./Istimewa

Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memulai rapid test corona secara massal mulai pekan di sejumlah titik di Bogor, Bekasi dan Bandung Raya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan rencanannya tiap titik ada 2.000 warga yang akan dites mengikuti pola yang diterapkan di Korea Selatan.

Menurutnya kriteria warga yang dites pada tahap satu adalah semua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP). Kemudian, 50 orang terdekat yang sempat melakukan kontak fisik dengan PDP dan ODP akan dites, termasuk warga yang berkontak fisik dengan pasien positif COVID-19.

"Kriteria kedua adalah petugas kesehatan. Dan kriteria ketiga adalah warga yang profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat seperti lurah, camat, kiai, ulama," katanya dalam podcast Humas Jabar, Minggu (22/3/2020).

"Tahap satu ini tidak semua akan dites karena tidak mungkin. Di Korea Selatan saja yang jumlah penduduknya 45 juta, hanya mengetes 200 ribu orang. Jadi, ada kriterianya tidak dites semua. Tetapi, setelah tahap satu selesai, seiring dengan datangnya alat tes yang lebih banyak, masuk ke tahap dua yaitu masyarakat yang ingin dites," imbuhnya.

Emil mengatakan, peralatan untuk rapid test akan segera datang di Kota Bandung pada awal pekan ini. Selain itu, kata dia, pelaksanaan pemeriksaan tes massal COVID-19 di Jabar terbagi dalam tiga zona menyesuaikan dengan banyak jumlah warga yang terpapar.

"Alat untuk rapid test ini pemerintah pusat sudah menjanjikan akan tiba di Bandung pada besok," ucapnya.

"Di Jabar ada 3 zona yang kami tetapkan untuk pemeriksaan massal. Stadion Patriot (Chandrabhaga) untuk warga Kota, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang. Stadion Pakansari untuk warga Kota Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Sisanya, di Stadion Jalak Harupat untuk daerah lainnya, karena statistiknya mengecil," tambahnya.

Pada Minggu (22/3/20) siang, tercatat 55 warga Jabar positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, kebanyakan warga Jabar positif COVID-19 berada di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi.

Menurut Kang Emil, hal itu mengindikasikan mayoritas penyebaran penularan adalah daerah-daerah yang berdekatan dengan DKI Jakarta sebagai episentrum dari penularan COVID-19.

"Arahan saya, kebijakan yang ada di DKI Jakarta tolong di-copy oleh Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) karena situasinya sama, kotanya padat, kemudian statistik jumlah terjangkitnya juga tinggi," katanya.

Usai melakukan rapat koordinasi di Kota Bekasi, Kang Emil menggelar pertemuan dengan Wali Kota Depok, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bupati Bogor untuk pesiapan pelaksanaan rapid test.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper