Bisnis.com, CIREBON - Progres proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Unit 2 kapasitas 1x1000 megawatt (MW) sampai awal tahun 2020 sudah mencapai 71,82 persen.
Wakil Direktur Utama Cirebon Power, Joseph Pangalila, mengatakan, progres tersebut sudah meliputi bagian konstruksi, procurement, dan engineering.
Untuk progres konstruksi, kata Joseph, mencapai 59,36 persen, meliputi pembangunan pondasi, jetty, tiang pancang, boiler, dan cerobong. Sedangkan progres procurement, mencapai 84,93 persen.
"Untuk progres pembangunan engineering mencapai 81,53 persen," kata Joseph di Kota Cirebon, Rabu (5/2/2020).
Joseph mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunanan PLTU Cirebon Unit 2 akan rampung pada 2020. "Kami targetkan bisa beroperasi mulai Februari 2022," katanya.
PLTU Cirebon Unit 2 yang menghabiskan anggaran senilai US$2,2 miliar tersebut, nantinya akan menyumbangkan listrik untuk jaringan listrik 35.000 MW yang menjadi program Pemerintah Republik Indonesia.
Joseph mengatakan, PLTU Cirebon Unit 2 nantinya akan menyuplai untuk kebutuhan listrik wilayah Jawa, Madura, dan Bali.
Berdasarkan informasi, pembangkit listrik tersebut mengadopsi teknologi Ultra Super Critical (USC) boiler yang merupakan teknologi batu bara bersih, dengan tingkat efisiensi tinggi dan emisi rendah.
Sebelumnya, PLTU Unit I milik Cirebon Power di Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, telah beroperasi sejak 2012 dengan teknologi batu bara bersih. (K45)