Bisnis.com, BANDUNG — Hari ini, terhitung pukul 09.00 WIB, Gunung Tangkuban Parahu dinyatakan turun dari Level II (Waspada) menjadi Level I (Normal).
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menuturkan status Gunung Tangkuban Parahu tersebut merupakan hasil evaluasi pihaknya terhadap ancaman bahaya Tangkuban Parahu.
"Karena aktivitasnya baik teramati secara visual maupun instrumen itu turun dalam pola yang stabil, maka statusnya turun jadi Level I Normal," kata Kasbani di Kantor PVMBG Badan Geologi, Senin (21/10).
Kasbani menuturkan, berdasarkan pengamatan terindikasi tidak ada pergerakan magma ke permukaan kawah setelah mengacu pada pengamatan deformasi melalui pengukuran jarak miring dengan Electronic Distance Measurement (EDM) yang menunjukan adanya pola deflasi (pengempisan) pada tubuh Gunung Tangkuban Parahu.
"Pengukuran konsentrasi gas vulkanik SO2 dan H2S menunjukkan nilai di bawah ambang batas yang membahayakan. Pengukuran rasio gas H2S atau SO2 juga menunjukan bahwa saat ini aktivitas lebih dominan berasal dari hidrotermal pada kedalaman dangkal," kata dia.
Meski demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai ancaman peningkatan konsentrasi gas yang dapat membahayakan keselamatan. Terutama di sekitar kawah aktif.
Dengan status Normal ini, artinya masyarakat sudah diperbolehkan kembali berkunjung dan berwisata ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu meski diimbau untuk tidak turun ke dasar atau mendekati kawah aktif.
Gunung Tangkuban Parahu sebelumnya mengalami erupsi pada 26 Juli 2019 lalu. Kemudian erupsi kembali terjadi pada 2 Agustus 2019 dan bersifat erupsi menerus sehingga PVMBG menaikkan status menjadi Level II (Waspada). Erupsi terakhir berdasarkan pengamatannya terjadi pada 7 September 2019 dan sejak saat itu erupsi tidak teramati lagi.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti arahan dari pihaknya. Selain itu, ia mengharapkan BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten subang agar terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu.
"Masyarakat, pengunjung atau pendaki direkomendasikan agar tidak turun ke dasar Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu serta kawah aktif lainnya," kata dia. (K34)