Bisnis.com, BANDUNG — Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku akan terus mengakselerasi percepatan penanganan masalaj stunting di Kota Bandung. Saat ini, 8.500 anak di Kota Bandung mengalamani stunting.
Oded mengatakan, Pemkot Bandung melalui Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya akan melakukan upaya preventif melalui berbagai program di tingkat Posyandu.
“Kami terus menyosialisasikannya. Dengan dinas terkait kita terus memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada orang tua melalui Posyandu yang rutin digelar di kewilayahan. Kita harus kerja keras menekan risiko Stunting pada anak di Kota Bandung,” ucap Oded, Jumat (4/10).
8.500 anak penyintas stunting tersebut merupakan 8% dari 105.000 balita yang ditimbang di Posyandu yang tersebar di seluruh Kota Bandung.
“Kita akan tekan terus untuk menurunkannya bahkan menghilangkannya,” tegasnya.
Pemkot Bandung terus berupaya melalui kegiatan Posyandu dan akan menyinergikan dengan puskesmas untuk selalu menyosialisasikan risiko stunting kepada ibu hamil.
“Upaya terus kami lakukan melalui kegiatan Posyandu. Karena, permasalahan stunting dapat dimulai sejak kandungan sampai 1.000 hari umur anak tersebut atau sekitar 2 tahun. Maka dari itu, kita akan sinergikan dengan puskesmas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Henny Rahayu Ningtyas menjelaskan, pihaknya telah memiliki sejumlah program pencegahan stunting.
“Kami di dinas kesehatan secara rutin melayani pemeriksaan kepada ibu hamil. Kami selalu memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif sampai umur bayi 2 tahun,” ujarnya. (K34)
Oded mengatakan, Pemkot Bandung melalui Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya akan melakukan upaya preventif melalui berbagai program di tingkat Posyandu.
“Kami terus menyosialisasikannya. Dengan dinas terkait kita terus memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada orang tua melalui Posyandu yang rutin digelar di kewilayahan. Kita harus kerja keras menekan risiko Stunting pada anak di Kota Bandung,” ucap Oded, Jumat (4/10).
8.500 anak penyintas stunting tersebut merupakan 8% dari 105.000 balita yang ditimbang di Posyandu yang tersebar di seluruh Kota Bandung.
“Kita akan tekan terus untuk menurunkannya bahkan menghilangkannya,” tegasnya.
Pemkot Bandung terus berupaya melalui kegiatan Posyandu dan akan menyinergikan dengan puskesmas untuk selalu menyosialisasikan risiko stunting kepada ibu hamil.
“Upaya terus kami lakukan melalui kegiatan Posyandu. Karena, permasalahan stunting dapat dimulai sejak kandungan sampai 1.000 hari umur anak tersebut atau sekitar 2 tahun. Maka dari itu, kita akan sinergikan dengan puskesmas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Henny Rahayu Ningtyas menjelaskan, pihaknya telah memiliki sejumlah program pencegahan stunting.
“Kami di dinas kesehatan secara rutin melayani pemeriksaan kepada ibu hamil. Kami selalu memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif sampai umur bayi 2 tahun,” ujarnya. (K34)