Bisnis.com, BANDUNG—Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jawa Barat memastikan produksi padi masih aman meski ancaman puso akibat kekeringan terus meluas.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jabar Hendy Jatnika mengatakan sampai pekan lalu, sudah 29.913 hektare lahan pertanian di Jabar terdampak kekeringan di tengah musim kemarau tahun ini. “Sawah padi seluas 1.682 hektare sudah terkena puso,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (9/7/2019).
Pihaknya mencatat puso terjadi di beberapa daerah pertanian dengan jumlah paling banyak di Kabupaten Kuningan yakni 654 hektare. Sedangkan lainnya seperti di Kabupaten Sukabumi 330 hektare, Garut 202 hektare, Cirebon 150 hektare, dan Cianjur 140 hektare.
Hendy memastikan meski puso kemungkinan bertambah hingga September mendatang angka tersebut tidak lebih dari 5% luas sawah yang ada di Jawa Barat. Kondisi ini dinilai tidak mempengaruhi produksi padi dan beras di Jabar.
Jawa Barat dengan luas lahan sawah mencapai 932 ribu hektare tahun ini ditargetkan bisa memproduksi 12,3 juta ton gabah kering giling atau 8 juta ton beras. “Dari Januari sampai Juni 2109, sudah dipanen 4 juta ton beras di Jabar,” katanya.
Angka 4 juta ton beras tersebut datang dari produksi gabah kering giling yang sejak Januari-Juni 2019 mencapai 6,787 juta ton dari 1,098 juta luas panen. Karena itu pihaknya yakin produksi padi di Jabar tidak akan menganggu target. “Barusan sudah 6 juta ton, sisanya sampai tanam panen Desember bisa mencukupi 6 juta ton lagi,” ujarnya.