Bisnis.com,BANDUNG—Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika, menuturkan saat ini 8.644 hektare lahan pertanian di Jawa Barat mengalami kekeringan pada musim kemarau.
Hendi mengatakan, daerah yang paling terdampak berada di utara seperti Majalengka, Indramayu, dan Cirebon yang banyak lahan pertanian padi.
Dari jumlah tersebut, Kabupaten Indramayu menjadi yang paling parah karena terdapat 1.456 hektare yang sudah tidak menerima pasokan air. "Kedua Majalengka 1.266 hektare dan Cirebon 811 hektare," tuturnya, Minggu (7/7/2019).
Selain di daerah tadi, kekeringan pun terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota. Lahan pertanian padi menjadi yang paling terdampak karena memerlukan pasokan air yang cukup. "Sudah tidak ada hujan selama 20 hari terakhir. Potensi sumber air hanya cukup untuk mengairi sawah terdekat," katanya.
Selain karena minimnya pasokan air, menurut Hendi, kekeringan di lahan pertanian pun terjadi karena ketidaktahuan petani dalam melakukan penanaman. Seharusnya, usai musim panen terakhir pada Februari-Maret, lahan ditanami palawija karena akan memasuki musim kemarau.
"Harusnya sejak April-Mei kemarin tuh jangan ditanami padi, tapi ditanami palawija, karena tidak perlu air yang banyak," katanya.
Dari hasil pemantauan pihaknya lahan-lahan pertanian yang kekeringan tersebut posisinya cukup jauh dari irigasi.