Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amphiteater Di Geopark Ciletuh Segera Dituntaskan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mengakselerasi infrastruktur di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Salah satu yang akan diselesaikan adalah pembangunan amphitheatre.
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu/Istimewa
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu/Istimewa

Bisnis.com,BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mengakselerasi infrastruktur di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Salah satu yang akan diselesaikan adalah pembangunan amphitheatre.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan kebutuhan anggaran untuk merealisasikannya sebesar Rp 12,6 miliar yang dialokasikan dari anggaran murni tahun 2019 Rp 4,6 miliar, sisanya di anggaran murni 2020. Selain amphitheatre, sejumlah sarana penunjang dan amenitas pun diperbanyak.

“Ada beberapa hal yang harus kita akselerasi, seperti amphitheatre untuk menunjang pertunjukan seni budaya. Semua pekerjaannya akan diawasi dengan ketat agar tidak merusak alam yang ada disana. Selain itu, rambu petunjuk dan toilet akan ditambah,” katanya saat dihubungi, Jumat (5/7/2019).

“Yang pasti, kami tetap menjaga komitmen melakukan konservasi. Pembangunan mengikuti pola tata ruang yang sudah ditentukan. Aspek edukasi, pembelajaran geologi, biologi, kebudayaan tetap berjalan,” jelasnya.

Menurutnya upaya tersebut merupakan pengembangan sekaligus menjaga status Geopark Ciletuh Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi sebagai Unesco Global Geopark (UGG). Sejak mendapat predikat UGG pada tahun 2018, pihak Unesco akan melakukan evaluasi berkala pada tahun 2020.

Bersamaan dengan akselerasi tersebut, dia berharap proyek penunjanag seperti pembangunan Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) di Pantai kawasan Pantai Karang Pamulang, Kecamatan Palabuhanratu bisa selesai. Fasilitas ini dibangun untuk menunjang angkutan laut yang menghubungkan antara Palabuhanratu dengan Jakarta.

Lebih lanjut, Dedi Taufik menyebut, selain Geopark Ciletuh Palabuhanratu, kawasan serupa tetap akan diperhatikan dan dikembangkan. Kawasan tersebut adalah Geopark Nasional Pongkor, Geopark Pangandaran, Geopark Galunggung Sepuluh Ribu Bukit dan Geopark Karst Rajamandala.

“Pemerintah pusat juga berkomitmen mendukung. Mereka akan membantu melalui tim khusu untuk geopark,” ucapnya.

Dedi menyatakan bahwa aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan geopark sesuai dengan tiga pilar pengembangan geopark yaitu konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

“Geopark sebagai sebuah produk wisata perlu terus dikelola melalui konsep pengembangan yang holistik dan integratif karena bersifat lintas sektor. Jabar harus terus menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata dan geopark di Jabar memiliki peluang yang sangat tinggi untuk terus dikembangkan,” ucapnya.

“Dibutuhkan kerjasama dan komitmen bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten Kota, dan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat untuk mengembangkan potensi geopark ini menjadi sumber peningkatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan pariwisata,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper