Bisnis.com, BANDUNG - Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB yang baru mendapat amanah yang cukup berat, yakni membawa perseroan naik kelas ke Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) IV.
Bank BUKU IV setidaknya harus memiliki modal inti senilai Rp30 triliun. Yuddy mengatakan, guna meraih posisi BUKU IV diibutuhkan penyertaan modal tambahan senilai Rp18 triliun.
“Berat, karena untuk BUKU IV itu butuh Rp18 triliun,” katanya di Bandung, Selasa (30/4/2019).
Sebagai langkah strategis, Yuddy menyiapkan sejumlah opsi pendanaan, Diantaranya adalah melalui pasar modal atau pinjaman luar negeri. Menurutnya, alternatif itu sangat mungkin bisa dilakukan karena Bank BJB memiliki daya tawar bagi investor.
"Performance [kinerja persahaan] Bank BJB sangat menjanjikan. Sudah ada beberapa founder ekuitas tertarik," ungkapnya.
Magnet untuk investor menjadi pemodal bisa makin kuat dengan satu syarat yang harus dipenuhi. Yakni, kinerja perusahaan harus lebih ditingkatkan atau paling tidak stabil hingga akhir tahun.
Selain menjadi bank BUKU IV, ada beberapa pencapaian yang menjadi pekerjaan rumah. Salah satunya membangun sinergi antar BUMD dengan BUMN. Selain itu, dia juga harus mengembalikan Bank BJB menjadi bank pembangunan di Jabar.
"Intinya yang selama ini mungkin tidak disentuh terkait dengan pembangunan yang bersifat infrastruktur dan sejenisnya akan kita coba akomodasi," ujarnya.