Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Tahun Kasus Novel Baswedan, Pegawai KPK Gelar Aksi Protes

Penyidik KPK Novel Baswedan disambut anak dan istrinya setibanya dari Singapura di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/2/2018). - ANTARA/Muhammad Iqbal
Penyidik KPK Novel Baswedan disambut anak dan istrinya setibanya dari Singapura di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/2/2018). - ANTARA/Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Pada hari ini, Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) bersama Koalisi Masyarakat Sipil melaksanakan rangkaian peringatan dua tahun percobaan pembunuhan terhadap penyidik senior Novel Baswedan.

Rangkaian acara ini diawali dengan aksi bersama yang dimeriahkan dengan penampilan musik, mimbar bebas dan orasi dari berbagai elemen masyarakat di Tanah Air.

Diantaranya adalah gerakan mahasiswa hingga aktivis buruh termasuk deklarasi anti teror terhadap pemberantasan korupsi oleh tokoh-tokoh Nasional yang acaranya dimulai sejak Pukul 1O.00 WIB sampai 16.00 WIB.

Pada malam hari acara dilanjutkan dengan dialog budaya untuk mendorong penuntasan kasus yang dipimpin oleh Cak Nun bersama Novel Baswedan serta dimeriahkan musikalisasi puisi oleh Najwa Sihab.

"Rangkaian aksi dilakukan di berbagai daerah serta Aksi Kamisan yang digelar di depan Istana Negara pada Pukul 16.00 WIB," kata Yudi Purnomo Harahap, Ketua WP KPK, Kamis (11/4/2019).

Kata dia, aksi ini didukung oleh berbagai elemen tanpa mempersoalkan afiliasi terhadap pilihan presiden karena memang aksi ini bukan untuk tujuan politik tertentu.

"Bahwa Pemberantasan korupsi merupakan impian seluruh rakyat negeri ini sebab rakyat sudah muak dengan pejabat pejabatnya yang korup dan merampas uang rakyat untuk kekayaan pribadi," tegasnya.

Sehingga, sambung Yudi, rakyat menjadi miskin, terlantar, dan tidak mendapatkan akses yang layak untuk pendidikan, akses kesehatan dan lapangan pekerjaan.

"Untuk itulah hari ini apapun pilihan politikmu, mari berkumpul di KPK untuk mendukung Presiden berani membentuk TGPF Independen agar teror terhadap KPK berhenti dan teror sebelumnya tertangkap siapa pelakunya," ajaknya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper