Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin berhasil mengalahkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di wilayah Jawa Barat dan Banten, kawasan yang selama ini dikenal sebagai basis massa pendukung pasangan 02.
Hal itu tercermin dalam hasil survei Centre for STrategic and International Studies (CSIS) periode 15-22 Maret yang dirilis hari ini, Kamis (28/3/2019).
Dalam survei itu, suara Jokowi-Amin tercatat sebesar 47,4% di kawasan Jawa Barat dan Banten, selisih sekitar 5% dibandingkan Prabowo-Sandi yang sebesar 42,1%.
Sedangkan yang belum menentukan pilihan di dua provinsi itu sebesar 1% dan konstituen yang tidak bersedia memberikan jawaban secara terbuka sebesar 9,5%.
Dalam survei tersebut, Sumatra menjadi satu-satunya kawasan yang berhasil dikuasai Prabowo-Sandi, yakni sebesar 49,6%. Adapun Jokowi-Amin di kawasan ini hanya berhasil menguasai suara sebesar 37,3%.
Jawa Barat menjadi kawasan yang direbutkan oleh kedua pasangan calon. Sebab, daerah ini memiliki jumlah pemilih yang cukup besar yakni mencapai 17,5% dari total surat suara Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Survei yang dilakukan CSIS menetapkan porsi sampel sesuai dengan porsi suara di KPU, di mana sampel di Jawa Barat sebesar 17,86%, dan Banten sebesar 3,57% dari porsi surat suara di KPU yang sebesar 4%.
Secara nasional, elektabilitas pasangan 01 mencapai 51,4%, sedangkan pasangan 02 hanya sebesar 33,3%. Publik yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya sebesar 14,1%.
Survei ini dilakukan secara nasional dengan jumlah sampel sebanyak 1.960 yang tersebar di 34 provinsi. sampel awal survei ini sebanyak 2.000. Setelah dilakukan validasi, verifikasi dan kendali mutu, data yang valid dianalisis sebesar 1.960
sampel.
Margin of error survei ini sebesar +/- 2,21%, pada tingkat kepercayaan 95%. Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah mengikuti proses pelatihan oleh koordinator provinsi.
Quality control dilakukan dengan mendatangani kembali responden terpilih yang dipilih secara acak sebesar 10% dari total sample, dan 60% dari total sample diverifikasi dan divalidasi ulang melalui telepon.