Bisnis.com, JAKARTA - Progam Pangan Dunia (WFP) PBB menyampaikan duka cita bagi keluarga dan kerabat staf yang menjadi korban meninggal dunia akibat kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pada Minggu (10/3), termasuk satu warga negara Indonesia.
"Hari ini menjadi hari tersedih bagi saya sebagai direktur eksekutif, kita semua berduka atas kepergian mereka yang meninggal dalam tragedi Ethiopian Airlines," kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Dalam keterangan pers tersebut tertulis satu WNI yang menjadi korban atas nama Harina Hafitz yang bekerja di kantor WFP di Roma, Italia.
Harina menjadi satu dari tujuh staf WFP yang menjadi korban meninggal akibat Pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh saat dalam perjalanan dari Ibu Kota Ethiopia Addis Ababa menuju Ibu Kota Kenya Nairobi, Minggu.
Selain WNI, enam staf WFP lainnya yang menjadi korban meninggal berasal dari Italia (2 orang), Nepal, China, Serbia, dan Irlandia; masing-masing satu orang.
"Saya ingin berterima kasih kepada mereka dan bagi semua warga dunia yang menyampaikan duka cita, dan dalam kedukaan ini, mari kita mengenang kolega kita yang dengan ringan hati bepergian dan bekerja jauh dari orang-orang tercinta untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali," ujar Beasley.
Ditemui usai konferensi pers di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin, Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir juga menyampaikan duka cita bagi keluarga korban tragedi Ethiopian Airlines, dan membenarkan bahwa WNI tersebut bekerja untuk WFP di Roma.
"Keluarga korban juga tinggal di Roma sehingga langsung dapat dikabari, dan KBRI Roma sudah mengirimkan staf ke Addis Ababa untuk membantu memverifikasi identitas WNI yang bekerja di WFP yang bermarkas di Roma tersebut," kata dia.
Terkait pemulangan jenazah ke Indonesia, Arrmanatha mengatakan masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan otoritas Ethiopia.
"Jadi saat ini proses evakuasi dan identifikasi korban masih berlangsung," kata dia.