Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Renovasi Sel Agar Mewah di Lapas Sukamiskin Capai Puluhan Juta Rupiah

Bisnis.com, BANDUNG-- Harga merenovasi sel agar lebih "mewah" di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. 
 
Hal tersebut diakui oleh narapidana sekaligus terdakwa kasus suap izin keluar Lapas Sukamiskin, Andri Rahmat dalam sidang untuk terdakwa Fahmi Darmawansyah, di Pengadilan Negeri Bandung, Senin (11/2).
 
Andri menyebut, renovasi tersebut dilakukan oleh dirinya sendiri. Terungkapnya pekerjaan Andri sebagai 'tukang' di Lapas Sukamiskin itu saat jaksa mengungkap temuan aliran uang di sel Andri ketika penggeledahan saat operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Jaksa menyebut ada sejumlah uang baik rupiah maupun bentuk dollar. 
 
"Itu uang renovasi," jawab Andri saat ditanya jaksa.
 
Lebih jauh, Andri menuturkan bahwa dirinya memang membuka jasa renovasi sel di Lapas Sukamiskin. Bahkan, Ia juga sempat mendapatkan dukungan modal dari terdakwa Fahmi Darmawansyah sebesar Rp 50 juta.
 
"Fahmi dapat keuntungan juga atau uang (modal) dibalikin?," tanya jaksa. 
 
"Mau dikasih untungnya Fahmi nggak mau, dikasih modal saja," jawan Andri. 
 
Andri mengaku, profesi sebagai tukang renovasi di Lapas Sukamiskin baru ia lakoni selama 3 bulan sejak Kepala Lembaga Pemasyarakatan dijabat Wahid Husen. Ia menjelaskan dirinya menggantikan peran Ikhsan, napi tipikor yang sudah bebas. Banyak kamar yang telah dia renovasi. Menurut Andri, renovasi dilakukan dengan cara membuat nyaman.
 
"Yang bocor ditambal. Terus nambah wallpaper dinding," kata Andri. 
 
Andri memastokam pekerjaannya itu sudah diketahui dan direstui Wahid Husen. Andri meminta izin terlebih dahulu kepada Wahid untuk merenovasi sel milik napi. 
 
"Cuma saya bilang pak mau beres-beres kamar. Dia bilang jangan terlalu mewah," tutur Andri. 
 
Jaksa pun menanyakan harga untuk biaya renovasi kamar napi tersebut. Namun ia mengatakan bahwa harga bervariasi tergantung permintaan.
 
"Berapa biaya renovasi?," tanya jaksa.
 
"Tergantung permintaan," jawab Andri.
 
"Paling mahal berapa?," tanya jaksa lagi.
 
"Rp 60 juta," timpal Andri. 
 
"Sampai Rp 200 juta?," tambah jaksa. 
 
"Itu yang ganti kamar," jelas Andri. 
 
Andri pun dicecar jaksa terkait pernyataan kamar seharga Rp 200 juta tersebut, menurut Andri, saat itu ada napi yang hendak keluar dan meminta kepada Andri untuk menjual kamar yang sudah berfasilitas mewah ini. Namun Andri tidak mengungkap siapa napi tersebut. 
 
"Dia mau keluar lalu minta jual kamar dia. Saya cari info dulu ke karantina ada yang sudah dapat kamar atau belum. Nah transaksi ya antar mereka," tungkas Andri. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper