Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Baduy Dalam/Instagram @sahabatbaduy
Kawasan Baduy Dalam/Instagram @sahabatbaduy

Bisnis.com, LEBAK - Wisatawan domestik maupun mancanegara dilarang mengunjungi kawasan Baduy Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selama tiga bulan karena memasuki tradisi bulan Kawalu atau bulan larangan.

"Pelarangan wisatawan mengunjungi Baduy Dalam itu terhitung 5 Februari sampai 5 Mei 2019," kata pemuka adat yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija saat dihubungi di Lebak, Senin (11/2/2019).

Masyarakat Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana kini tertutup dari wisatawan, karena tengah merayakan tradisi Kawalu.

Tradisi Kawalu bagi masyarakat Baduy Dalam dinilai sakral dari leluhur adat dan dilaksanakan setiap tahun.

Selama tiga bulan mereka melaksanakan ritual Kawalu dengan puasa dan berdoa meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kedamaian dan kesejahteraan juga dijauhkan malapetaka bencana.

"Kami memohon maaf kepada wisatawan selama Kawalu dilarang mengunjungi kawasan masyarakat Baduy Dalam," katanya.

Ia juga mengatakan, pelarangan tersebut juga telah dipasang peringatan di pintu gerbang Baduy di Ciboleger agar wisatawan menaati hukum adat.

Perayaan Kawalu merupakan salah satu tradisi ritual yang dipercaya oleh warga Baduy Dalam.

Mereka masyarakat Baduy Dalam selama Kawalu tampak sepi dan lebih banyak memilih tinggal di rumah-rumah.

"Kami berharap tradisi Kawalu itu dilaksanakan warga Baduy Dalam penuh khidmat dan diberikan kehidupan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Plh Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin mengatakan, pihaknya sangat menerima pelarangan wisatawan memasuki kawasan Baduy Dalam selama Kawalu, karena menjadikan bentuk toleransi dan saling hormat menghormati terhadap budaya lokal itu.

Namun, pelarangan itu tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke permukiman Baduy.

Sebab, kawasan permukiman Baduy Luar boleh dikunjungi wisatawan.

"Saya kira wisatawan ke Baduy cukup banyak dan mereka bisa bertemu dengan warga Baduy Luar," katanya.

Imam menjelaskan, wisatawan itu tidak seluruhnya ingin menginap di permukiman Baduy Dalam.

Dia menambahkan wisatawan yang berkunjung ke permukiman Baduy cukup senang dengan mengunjungi Baduy Luar dan mereka bisa menikmati aneka kerajinan Baduy sebagai buah tangan.

"Saya kira produksi kerajinan Baduy cukup banyak di antaranya tenun, cendera mata, tas koja, golok, gula aren, batik Baduy dan lainya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper