Bisnis.com, BANDUNG - Hutan pantai menjadi salah satu upaya mitigasi dalam mengurangi risiko bahaya tsunami di masa depan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo melihat manfaat dari hutan pantai bagi masyarakat yang termasuk dalam zona merah bahaya.
Doni mencontohkan beberapa jenis pohon yang dapat ditemui di beberapa tempat dan berfungsi sebagai penahan alami dari hantaman tsunami. Beberapa jenis pohon dapat ditanam dan cocok di pinggir pantai seperti pohon pule, ketapang, mahoni, waru, beringin dan kelapa.
"Kawasan di zona merah Selat Sunda ini sudah harus mempersiapkan diri dari sekarang. Untuk melakukan penanaman pobhon perawatan dan menjadi kokoh sehingga mungkin 10 tahun , 20 tahun 30 tahun yang akan datang terjadi lagi tsunami, masyarakat dapat terlindungi dan korban seminim mungkin," kata dia, Minggu (13/1/2019).
Kata dia, penanaman pohon nantinya diserahkan kepada pemerintah kabupaten setempat, termasuk melibatkan dinas kehutanan provinsi. Penanaman nantinya memperhatikan juga berapa panjang pantai, dan setiap wilayah tentu ada lapisan.
"Kita minta Bupati untuk menyusun rencana dan mengajukan ke BNPB. Kebutuhan apa yang dapat kita usulkan nanti ke Kementerian Keuangan."
Sehubungan dengan mitigasi dan pencegahan terhadap wilayah yang rawan gempa dan tsunami tersebut, Doni menjelaskan beberapa upaya-upaya yang dapat dilakukan semua pihak, seperti kesiapsiagaan masyarakat. Menurutnya, sosialisasi harus terus diberikan ke semua lapisan masyarakat oleh semua komponen, termasuk para ulama.
Tsunami yang dipicu longsor bawah laut pada 22 Desember 2018 menerjang tidak hanya wilayah pesisir pantai di Kabupaten Pandeglang tetapi juga kawasan di Kabupaten Serang, Banten dan beberapa kawasan pesisir di kabupaten lain di Provinsi Lampung. Tsunami tersebut mengakibatkan 437 jiwa meninggal dunia dan 1.495 jiwa luka-luka.