Bisnis.com,BANDUNG—Pemkab Majalengka mengeluarkan izin prinsip pada PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) untuk membangun kawasan aerocity seluas 1.000 hektare.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan pihaknya mengeluarkan izin prinsip untuk lahan aerocity 1.000 hektare dari 3.500 hektare yang direncanakan akan dibangun oleh PT BIJB dan mitra bisnis. Lahan ini guna mengawali pembangunan apartemen dan hotel khusus haji.
“Izin prinsip 1.000 hektare dulu, [statusnya] sudah clear. Sebagian belum dibebaskan, tapi yang sudah fix itu baru 1.000 hektare,” katanya di Bandung, Senin (26/11).
Menurutnya izin ini guna memuluskan pembangunan yang segera diluncurkan oleh PT BIJB pada Desember mendatang. Meski belum seluruhnya dibebaskan, Karna memastikan pihaknya akan terus mempersiapkan pemberian izin untuk keseluruhan lahan
3.500 hektare sesuai kebutuhan aerocity. “ Sementara 1.000 hektare karena kita butuh untuk haji. Kita mengejar asrama haji,” ujarnya.
Karna merinci selain aerocity, kebutuhan fasilitas penunjang Bandara Kertajati juga masih membutuhkan banyak investor. Menurutnya sampai saat ini belum ada hotel, restoran besar dan rumah sakit yang mumpuni sebagai bagian penting bandara.
“Kita ingin menghadirkan investor untuk bersama-sama membangun percepatan BIJB dan aerocity,” tuturnya.
Pemkab Majalengka juga siap memberikan izin pada Badan Usaha Jalan Tol [BUJT] PT Citra Karya Jabar Tol yang menggarap Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang ingin membuka akses langsung menuju aerocity melalui KM158 Tol Cikopo-Palimanan.
“Ini untuk membebaskan 3 kilometer lahan menuju aerocity. Tol itu akan loncat melewati Tol Cikopo langsung ke aerocity,” katanya.
Pihaknya juga akan menopang kemudahan investasi masuk ke kawasan aerocity dengan menjamin kecepatan pemberian izin. Menurutnya seluruh organisasi perangkat dinas (OPD) di Pemkab Majalengka sudah siap menjalankan prosedur tersebut.
“Banyak kepentingan Jabar ada di Majalengka terkait keberadaan bandara dan aerocity. Ini sangat luar biasa tuntutan dan kompetisi,” paparnya.
Kini begitu investor masuk ke pelayanan terpadu, pihaknya pada sore hari sudah menggelar rapat dengan tim. Esok harinya, tim melakukan survei lapangan dan mengkaji kelengkapan persyaratan. Hasilnya akan masuk pada pihaknya yang kemudian mengundang investor untuk merinci rencana bisnis hingga kebutuhan tenaga kerja.
“Dalam dua hari saya sudah tandatangan rekomendasi itu,” ujarnya.