Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan dalam lima tahun ke depan akan ada program provinsi yang harus dikebut oleh pemerintah daerah. Program-program ini disertai catatan kesiapan daerah untuk menjalankannya agar bantuan keuangan bisa cair. “Yang sudah mendapat rencana program tentulah harus responsif,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (12/9).
Menurutnya bantuan keuangan setidaknya akan diberikan pada sejumlah program yang masuk 9 janji kampanye dirinya. Pertama, revitalisasi alun-alun di 27 kabupaten/kota di Jabar yang disiapkan Rp15 miliar untuk satu alun-alun. “Bentuknya alun-alun, berarti tanahnya juga harus siap. Lokasi dimana pilih dengan pimpinan daerah masing-masing,” ujarnya.
Kedua, anggaran akan diberikan pada kabupaten/kota yang berencana merevitalisasi pasar tradisional. Emil—sapaan akrabnya mengatakan pihaknya ingin mengembalikan aktifitas ekonomi kembali ke pasar tradisional sekaligus membangkitkan ekonomi kerakyatan. “Revitalisasi pasar itu kami siapkan Rp16-Rp20 miliar, silahkan pilih pasar yang mana,” tuturnya.
Selanjutnya perbaikan destinasi wisata yang dibagi pihaknya ke dalam dua level. Dimana untuk level pertama pihaknya akan memfokuskan pada perbaikan akses infrastruktur menuju destinasi, lalu level kedua penataan objek pariwisata yang akan dilengkapi fasilitas penunjang lebih baik. “Yang level kedua bantuannya bisa mencapai Rp 40 miliar, penataan ini diperbaiki sana-sini bukan hanya jalan,” paparnya.
Lalu ada bantuan juga untuk penyiapan infrastruktur smart city. Emil meminta daerah menyiapkan ruangan khusus untuk menjadi command center yang memungkinkan segala urusan pembangunan di Jabar bisa diselesaikan secara virtual. “Akan ada juga hibah puluhan software termasuk untuk laporan kinerja pemerintahan,” katanya.
Pihaknya juga menyiapkan bantuan keuangan mulai Ro15-Rp20 miliar untuk mendorong Pemda membangun pusat kreatif anak muda. Emil meminta daerah segera mencari lahan yang strategis agar gedung tersebut berfungsi maksimal. “Bikin ruang pameran, studio musik, pokoknya positif buat anak muda,” ujarnya.
Pemprov juga sudah menyiapkan anggaran pembangunan jalan layang yang diprioritaskan untuk wilayah metropolitan atau perkotaan. Dia menjanjikan setidaknya di satu daerah ada dua jembatan layang yang akan dibuat untuk mengurangi kemacetan. “Nanti diatur, tidak semuanya daerah dapat dalam satu waktu,” katanya.
Meski besar, Emil mengaku total bantuan keuangan yang akan digelontorkan dalam APBD Perubahan 2018 dan APBD 2019 masih dihitung oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Teknis lelang pun nantinya akan diserahkan pada komitmen semua pihak, bisa di provinsi maupun kabupaten/kota. “Sama saja, kita memastikan rakyat mendapatkan positifnya,” tuturnya.