Bisnis.com, JAKARTA — Perum Jasa Tirta II menargetkan peningkatakan akses aman air minum pada 2019 mendatang hingga 100 persen. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan pelayanan akses air minum kepada masyarakat.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II, Djoko Saputro mengatakan, pihaknya kini akan terus bertranformasi menjadi perusahaan yang tidak hanya mampu mengelola air baku. Namun, juga mampu mengembangkan sistem penyediaan air minum (SPAM) bagi masyarakat.
“Jadi mulai tahun ini kami sudah memiliki anak perusahaan yang khusus menangani SPAM ini PT Jasa Tirta Luhur, Pt ini yang akan memperkuat PDAM terutama disalam penguatan dari sisi pembangunan infrastruktur, pengoperasian dan pengusahaan air minum,” kata Djoko di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (12/9).
Hal pertama yang menjadi tantangannya dalam merealisasikan program 100-0-100 pada 2019 adalah permasalahan infrastruktur yang belum optimal.
“Karena sampai program yang sudah dicanangkan Kementerian PUPR 100-0-100 artinya 100 persen mendapatkan akses air beseih itu, justru itulah yang menjadi tantangan kami,” katanya.
Pencapaian akseblitias air minum sendiri oleh Jasa Tirta II sejak 2009 - 2015 sudah mencapai 71,05 %, dan ditargetkan pada 2019 mampu mencapai 100 persen akses air minum bagi masyarakat.
Sementara itu, pihaknya mengaku belum bisa menyebutkan besaran anggaran untuk pelaksanaan program ini. Lantaran hingga saat ini sedang dilakukan visibility study.
“Visibility study ini sedang berlangsung, sehinga berapa nilainya kita lihat dari VS tersebut,” katanya.
Meski demikian, pihak ya menyatakan siap untuk mendukung pembiayaan program tersebut setelah proses visibility study.
“Kalau misalkan masih memerlukan dari strategic partner pastinya bersama strategic partner memenuhi pembiayaan tersebut,” katanya.
Ditempt yang sama Menteri PUPR yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Mochammad Natsir mengatakan, penyediaan air minum yang aman bagi seluruh rakyat merupakan indikator utama yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
RPJMN 2015-2019 menargetkan akses aman air minum 100 persen, kawasan permukiman kumuh 0 persen dan akses sanitasi layak 100 persen. Hal tersebut merupakan tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
100 persen akses aman air minum merupakan hal penting untuk menunjang kesejahteraan rakyat. Ketersediaan air minum yang aman merupakan pondasi untuk membangun kemandirian ekonomi. Penyediaan air minum yang aman juga merupakan bagian dari agenda prioritas Nawa Cita. Untuk mewujudkan itu, perlu ada kemitraan, inovasi teknologi dan strategi komunikasi," ujar Natsir.