Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan investasi senilai ratusan juta dolar di sektor pariwisata dan infrastruktur serta manufaktur pada swasta luar negeri.
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan puluhan proyek di dua sektor tersebut sudah ditawarkan dalam ajang ‘Investment Day’ yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal di Singapura pekan ini.
“Jabar memiliki daya tarik bagi investor asing, ada dua unggulan sektor investasi yang kami tawarkan dari pariwisata, infrastruktur sampai otomotif,” katanya, belum lama ini.
Menurutnya untuk sektor infrastruktur adalah proyek Tempat Pengelolaan dan Pengolahan Akhir Sampah Legoknangka, Bandung. Proyek yang ditawarkan senilai US$200 juta tersebutmencari investor yang akan mengolah sampah menjadi listrik. “Lahan sudah ada, tinggal kami mencari investor untuk beauty contest pengelolaan,” ujarnya.
Lalu peluang investasi lebih besar ada di Aerocity, Kertajati, Majalengka yang memiliki luas 3.480 hektare. Iwa menuturkan ada 6 klaster investasi yang ditawarkan antara lain pusat energi, kawasan bisnis, hunian hingga jaringan pipa gas untuk mendukung Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. “Untuk energi dari Grup Canadian Solar tertarik investasi panel surya,” paparnya.
Di sisi pariwisata, penawarannya jauh lebih variatif. Jabar setidaknya menawarkan 5 titik destinasi wisata yang membutuhkan sokongan penanaman modal mulai dari kawasan wisata Tenjo Resmi, Sukabumi yang menawarkan nilai investasi US$1,8 juta. Pengembangan Pantai Gebang, Cirebon senilai US$15,57 juta.
“Kami menawarkan juga pengembangan kawasan hutan bakau di Sinar Laut, Agrabinta Cianjur senilai 2,5 juta US$. Di Pantai Batu Karas yang masuk kawasan ekonomi khusus pariwisata kami membutuhkan investasi untuk resort hotel 12,7 juta US$,” paparnya.
Terkait manufaktur, pihaknya juga menawarkan investasi senilai US$990 juta untuk pembangunan komponen otomotif di kawasan industri Subang yang akan berdekatan dengan lokasi Pelabuhan Patimban. “Ada banyak kemudahan yang ditawarkan pada PMA, dari mulai jaminan pasokan listrik hingga insentif fiskal,” katanya.
Di ajang tersebut Iwa mengaku sejumlah minat investasi mulai ditawarkan pula oleh swasta asing pada pihaknya. Dari mulai rencana pembangunan pabrik elektronik, investasi pabrik printer, jaringan fiber optic.
“Dari China, Kanada, ada juga rencana investasi industri kulit dan makanan kemasan standar ekspor. Kami sudah melakukan one on one meeting,” tuturnya.