Bisnis.com, JAKARTA--Seiring dengan pelemahan rupiah ke level 14.710 pada pukul 15:02 WIB, Jumat (31/8), Bank Indonesia (BI) mengaku telah melakukan intervensi intensif di pasar keuangan.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan komitmen BI menjaga stabilitas ekonomi, khususnya stabilitas rupiah, sangat kuat.
"Oleh karena itu, kami tingkatkan intensitas kita untuk melakukan intervensi khususnya dalam dua hari ini kita meningkatkan volume di pasar valas," ungkap Perry, Jumat (31/8).
Bahkan, Jumat (31/8), BI menyerap sebanyak Rp3 triliun SBN yang dilepas asing.
Selain itu, BI terus membuka lelang FX Swap dengan target hingga Rp400 juta. "Semoga yang masuk lebih dari itu," ungkap Perry.
Perry menambahkan pihaknya juga berkoordinasi dengan Kemenkeu dan OJK untuk menjaga stabilitas keuangan, termasuk nilai tukar.
Di samping itu, BI terus menyampaikan kepada pasar bahwa fundamental ekonomi di Tanah Air cukup baik.
"Dibandingkan Turki dan Indonesia, ketahanan ekonomi Indonesia cukup baik," ujarnya.
Sejumlah indikator makro menunjukkan kondisi yang kuat a.l. pertumbuhan ekonomi yang bagus, inflasi yang rendah dan kondisi stabilitas sistem keuangan tetap kuat.
Selain itu, Perry menegaskan kebijakan di Indonesia sangat hati-hati dibandingkan negara-negara lain.
Satu hal lagi, BI melihat komitmen pemerintah yang cukup kuat untuk segera menurunkan defisit transaksi berjalan, a.l. dengan membatasi impor, penerapan B20, penegakan aturan TKDN di proyek infrastruktur serta pengembangan pariwisata.
"Kami yakinkan ketahanan ekonomi Indonesia cukup baik," kata Perry.