Bisnis.com,BANDUNG--Pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi III-VI terancam sia-sia jika percepatan pembangunan seksi I & II tidak disegerakan pemerintah.
Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan pihaknya agak sanksi target percepatan Tol Cisumdawu bisa tepat jadwal.
Menurutnya yang menjadi masalah adalah porsi pemerintah di seksi I dan II masih dibelit persoalan pembebasan lahan yang lambat. “Seksi I dan II 28 km dikerjakan oleh pusat semua. Lahan baru 30% tahap satu eksisting, lahan mentok terutama diJatinangor yang sampe saat ini belum beres,” katanya, Jumat (31/8/2018).
Sementara seksi III-VI yang menjadi porsi BUJT sepanjang 33,22km masih membutuhkan dana sekitar Rp 8 triliun di luar pembebasan lahan. Namun dari sisi lahan khususnya seksi III dinilai lebih optimal untuk menggenjot pengerjaan fisik. “Lahan udah 99% fisik mulai dikerjakan,” ujarnya.
Meski seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 6 kilometer sudah hampir selesai dan tahun depan bisa dibuka dia mengkhawatirkan berpengaruh pada kelaikan tol. “Dewan minta jangan sampai tahap dua ini pekerjaan selesai tapi belum bisa beroperasi. Jadi kan sayang kalau dilewati kendaraan berat, jalan dua tahun masih laik operasi nggak?” Tuturnya.
Dari tinjauan lapangan pihaknya memprediksi tol ini baru bisa selesai pada 2021 mendatang. Dampaknya, kata Daddy, optimalisasi Bandara Kertajati, Majalengka akan tertahan lalu pengerjaan fisik di seksi lain sia-sia karena seksi I tidak dikebut. “6 km ini jadi mubazir sayang nih kenala tidak diselesaikan dulu seksi I jadi sampe Sumedang paling tidak bisa kita gunakan,” paparnya.
Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat akan menganggarkan lahan pembebasan lahan untuk menyambungkan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.