Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan Tol Bandung-Cilacap.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa mengatakan pembangunan tol trans Jawa tersebut dipastikan akan menelan biaya besar mengingat tol tersebut diputuskan mengambil rute panjang dari Gedebage-Majalaya-Garut-Tasik-Banjar-Ciamis.
“Nilai proyeknya untuk Gedebage-Banjar saja sementara sekitar Rp 5 triliun sampai Rp 8 triliun. Tapi rencananya kemungkinan akan dilanjutkan sampai ke Cilacap. Kalau ke Cilacap bisa puluhan triliun," katanya dihubungi Bisnis, Sabtu (19/8/2018).
Iwa mengatakan untuk membiayai proyek tersebut sebagian besar menggunakan dana investasi swasta yang akan berkongsi dengan BUMN. Dari informasi yang didapat proyek tersebut sedang dalam proses pemrakarsa dan lelang investasi. “Swasta kami dorong terlibat karena pengerjaan tol kemungkinan dibagi per paket ruas,” paparnya.
Jika lelang investasi bisa dilakukan dan selesai pada tahun ini selanjutnya akan dibentuk Badan Usaha Jalan Tol. Dan pihaknua bersama Pusat akan menentukan pembagian anggaran terkait pembebasan lahan bersama kepala daerah yang dilalui jalur tol.
Pihaknya juga yakin kemudian proses pembebasan lahan, penyusunan DED (detail engineering design) dan detail lainnya bisa diselesaikan dengan cepat. “Kalau prosesnya cepat dan tidak ada kendala kami menargetkan 2022 atau 2023 jalan tol ini sudah bisa beroperasi,” ujarnya.
Terkait perubahan rencana pembangunan tol oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hingga menembus Cilacap, Jawa Tengah sendiri diyakini datang dari hasil Feasibility Study [FS] 2016 lalu. “Tol ini mengalami perubahan jalur dan kemungkinan namanya bukan lagi Cigatas seperti semula karena rutenya tidak akan melewati Cileunyi,” tuturnya.
Berdasarkan hasil review FS pada 2016, daya dukung lahan dan lingkungan tol ini ternyata tidak pas jika jalan Cigatas memiliki rute Cileunyi, Garut, dan Tasikmalaya. “Selain itu untuk tol trans Jawa bagian Utara sudah hampir tersambung, tahun depan memang giliran Selatan yang harus disentuh mengingat kemacetan masih menjadi persoalan,” katanya.
Terkait panjang jalan tol, menurutny ada 3 alternatif. Yakni, mulai dari 107 kilometer sampai dengan 126 kilometer meski baru terhitung sampai Banjar. Iwa optimistis jika jalan tol ini selesai dibangun akan menyelesaikan masalah kemacetan di wilayah jalur Selatan dari mulai Rancaekek, Kabupaten Bandung hingga Gentong dan Malangbong, Tasikmalaya. “Kunci kelancaran kearah selatan itu ada di titik-titik tersebut,” paparnya.
Pemprov Jabar sendiri sudah mulai berkoordinasi dengan 9 kepala daerah di wilayah bagian selatan. Yakni, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Garut, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran terkait proyek tol tersebut. "Ternyata semua sepakat jalur ini sangat penting untuk dibangun, jadi kami optimistis," katanya.
Jalan Tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Cilacap sendiri diharapkan terkoneksi dengan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).