Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Jawa Barat yang bekerja masih didominasi oleh tamatan SD ke bawah atau tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD, yaitu sebesar 37,42% hingga Februari 2025.
Plt Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
Ia juga mencatat, lulusan Diploma I,II dan III menjadi yang terkecil bekerja dengan 2,47%. Disusul lulusan Universitas 8,36%, SMK 15,11%, SMA 18,19% dan SMP 18,45%.
Kemudian, jika dilihat dari penduduk bekerja menurut status pekerjaan utama, paling banyak dengan berstatus buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebesar 40,58%, sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu pekerja tetap/dibayar yaitu sebesar 3,53%.
"Dibandingkan Februari 2024, status pekerjaan yang mengalami kenaikan persentase terbesar adalah status berusaha sendiri yaitu sebesar 1,57% poin," ungkap dia dalam berita resmi statistic (BRS), di Kantor BPS Jawa Barat, Senin (5/5/2025).
Sedangkan status pekerjaan yang mengalami penurunan persentase terbesar adalah status buruh/karyawan/pegawai yaitu sebesar 1,33% poin.
Baca Juga
Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk bekerja dapat dikategorikan menjadi kegiatan formal dan informal. Penduduk yang bekerja di kegiatan formal mencakup mereka dengan status berusaha dengan dibantu buruh tetap/dibayar dan buruh/karyawan/pegawai, sedangkan sisanya dikategorikan sebagai kegiatan informal atau berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga/tak dibayar.
Pada Februari 2025, penduduk yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 11,02 juta orang atau 44,11 %, sedangkan yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 13,97 juta orang atau 55,89%. Dibandingkan Februari 2024, penduduk yang bekerja pada kegiatan formal mengalami kenaikan sebesar 0,08 juta orang.
Kemudian, jika dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), BPS mengklaim terjadi penurunan padaFebruari 2025 sebesar 6,74%, turun sebesar 0,17% poin dibandingkan dengan Februari 2024 yang sebesar 6,91%. Tercatat TPT dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 12,42%.
Sementara TPT yang paling rendah adalah pada pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,39%. Dibandingkan Februari 2024, penurunan TPT terbesar terjadi pada kategori Pendidikan Sekolah Dasar ke Bawah yaitu sebesar 0,94% poin.