Bisnis.com, INDRAMAYU - Kandidat gubernur Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kamil mendengar dan menjawab keluh kesah para petani saat berkampanye ke Indramayu tepatnya di lapangan Desa Loyang, Cikedung, Jum'at (23/2).
Para Petani di Desa Loyang, Kecamatan Cikedung, berharap kandidat gubernur Jabar berpihak pada petani untuk menjadikan petani sejahtera. Saat ini, di Indramayu masih banyak petani yang tidak punya lahan. Mayoritas mereka adalah buruh tani.
Salah seorang petani, Abdul Goni, bercerita kepada Ridwan Kamil bahwa di desa Loyang sedang terjadi panen raya. Namun, menurut dia, hasilnya tidak maksimal karena masalah Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Kendala lainnya, Abdul bercerita, bahwa di areal persawahan susah air. Padahal, Desa loyang mempunyai 3 embung yang dibangun oleh pemerintah pusat.
Dia juga berkeluh kesah terkait masalah pemasaran pascapanen dan infrastruktur yang belum memadai hingga ke areal sawah. Untuk itu, para petani berharap dibuatkan jalan menuju area persawahan.
"Karena belum ada jalan, petani menjerit karena harus memanggul gabah dari sawah menuju jalan aspal sampai berkilo-kilometer," kata Goni kepada Ridwan Kamil.
Mendengar keluh kesah tersebut, Ridwan Kamil menjanjikan kesejahteraan dan akan memihak kepada para petani bila dia terpilih sebagai gubernur Jawa Barat. Pria yang kerap disapa Emil itu akan menolong mereka melalui alat kekuasaannya.
"Karena kekuasaan adalah alat untuk menolong rakyat," kata Emil dihadapan 200 petani di kawasan tersebut.
Terkait pemasaran hasil panen, Emil mengatakan akan membuat aplikasi tentang tata cara jual beli hasil panen langsung ke konsumen. "Jual beli beras ingin saya benahi," ujar dia.
Menurutnya, dia merasa heran lantaran harga jual hasil panen tak sesuai dengan jerih payah para petani. "Saya barusan dengar dari petani langsung, katanya, petani jual beras Rp4000 per kilogram, istri saya beli Rp13.000 per kilogram. Lalu kemana yang Rp9.000? Makanya akan saya gunakan teknologi," ujarnya.
Dengan aplikasi tersebut, maka konsumen bisa membeli beras langsung ke koperasi yang ada di wilayah tersebut. "Dengan aplikasi ke depan, istri saya bisa beli beras langsung ke koperasi di sini dengan harga yang memihak pada petani," ucap Emil.