Bisnis.com, JAKARTA – Sepuluh perusahaan mendominasi pendapatan premi asuransi jiwa dalam sepuluh tahun terakhir.
Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir perolehan premi bisnis asuransi jiwa bertumbuh di kisaran 10% – 30%, kecuali pada 2008 yang dinilai bertumbuh single digit.
Kendati demikian, jelasnya, sebagian besar perolehan tersebut masih berada dikontribusikan oleh segelintir perusahaan asuransi jiwa.
“Kalau melihat struktur pasar, hampir 60% total premi dikuasai oleh 10 perusahaan besar,” ungkapnya di sela-sela seminar bertajuk Navogating the Changing Insurance Landscape, yang diselenggarakan oleh Swiss Re dan Indonesia Re, Selasa (13/2/2018).
Padahal, jelas Hendrisman, sampai saat ini ada 58 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Menurutnya, sepuluh besar asuransi jiwa ini sudah menguasai pasar dengan baik.
Selebihnya, kata dia, pendapatan premi itu dikontribusikan oleh perusahaan asuransi jiwa lain dengan pertumbuhan perolehan yang berbeda-beda.
“Siapa yang paling menikmati ini growing 10% - 30% itu di industri?”
Hendrisman pun mengakui kondisi tersebut masih terjadi sampai 2017.