Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT METRO KAPSUL: PT PP Mulai Garap Proyek Ambisius Ridwan Kamil

Bandung Metro Kapsul/Bisnis
Bandung Metro Kapsul/Bisnis
Bisnis.com, BANDUNG - PT Pembangunan  Perumahan (PTPP) selaku pemenang lelang proyek pembangunan LRT Bandung Metro Kapsul akan mulai menggarap pelaksanaan proyek ambisius Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam waktu dekat.
 
Hal ini ditandai dengan pencanangan LRT Metro Kapsul koridor III yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung bersama PT PP dan Kementerian Perhubungan, di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung pada Senin (12/2) sore.
 
Dengan dilakukan pencanangan tersebut, maka pelaksanaan proyek moda transportasi massal itu sudah mulai bisa digarap. Pencanangan tersebut merupakan momentum seiring turunnya surat izin pembangunan dari Kementerian Perhubungan.
 
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT PP Tbk Lukman Hidayat menuturkan, seiring dengan pencanangan tersebut maka pihaknya tinggal merealisasikan proyek pengerjaan meskipun tak dilakukannya peletakan batu pertama (groundbreaking).
 
"Kalau mulai (penggarapan), kita bisa langsung mulai. Dalam waktu dekat, kita sudah mulai sosialisasi trasenya kepada warga. Supaya nanti warga tahu wilayah itu yang akan kita bangun," katanya.
 
Persiapan lainnya, kata Lukman, mulai dirakitnya Metro Kapsul di karoseri dan mulai diproduksinya pilar-pilar untuk tiang pancang.
 
"Itu bisa kita datangkan dan kita produksi di workshop, kemudian kita bawa dan masukan ke dalam tiang pancang, kita sambung," ujarnya.
 
Menurut Lukman, sekitar 98% komponen yang digunakan dalam pembuatan LRT Metro Kapsul adalah murni buatan karya anak bangsa. Sisa 2% hanya berupa teknologi atau software digital pada mesin yang masih diimpor dari Slovakia.
 
Lukman berujar, pada tahap pertama pembangunan LRT Metro Kapsul koridor III ini, pihaknya menargetkan pengerjaan proyek selesai selama 1,5 tahun. Adapun panjang rutenya sepanjang 8,5 kilometer.
 
Koridor III ini akan berawal di Stasiun Hall, Pasarbaru, Alun-alun, ITC/Abdul Muis, Pasar Ancol/Unla, Buahbatu, Palasari, Papandayan, Pasar Kosambi, Veteran, dan Viaduct.

"Koridor tiga ini memiliki 11 terminal pemberhentian. Kami pun melibatkan kerja sama dengan PD Pasar Bermartabat karena beberapa terminal ada di wilayah PD Pasar," katanya.

Dalam pembangunannya, akan menerapkan proyek Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang menelan nilai investasi sebesar Rp 1,38 triliun melalui skema Build Operate Transfer (BOT) dengan masa konsesi 30 tahun.

"Dengan tiket antara Rp6.00 hingga Rp 7.500, kami berharap Metro Kapsul memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Kota Bandung," kata dia.
 
Sementara Ridwan Kamil mengatakan, dimulainya pencanangan ini merupakan babak baru yang bisa mewujudkan mimpinya guna menghadirkan transportasi massal berbentuk LRT. 
 
"Ini adalah mimpi yang panjang setelah empat tahun, akhirnya bisa kita mulai. Kemudian tanpa APBN atau uang negara, dan teknologinya asli anak bangsa, insinyurnya sebagian besar dari Bandung,"  ujar pria yang kerap disapa Emil ini.
 
PILOT PROJECT
 
Lukman tak memungkiri jika proyek LRT Bandung Metro Kapsul merupakan sebuah pilot project yang bisa diterapkan di kota-kota lain di Indonesia.
 
Dijelaskan Lukman, pemilihan LRT ini bisa meminimalisir ongkos produksi yang lebih murah ketimbang MRT. Pihaknya ingin membangun dalam jumlah yang banyak apabila penggarapan yang pertama ini berjalan dengan sukses.
 
"Kita ingin bangun dengan jumlah banyak di Indonesia. Kalau MRT kan lebih mahal, LRT yang di Jakarta dan Palembang juga mahal, maka PTPP berkaloborasi dengan perguruan tinggi menciptakan LRT ini," ucapnya.
 
Perbandingan ongkos produksi tersebut, kata dia, dibarengi dengan kualitas yang baik meski komponennya berasal dari karya anak bangsa. "Ini kan bukan rangkaian gerbongnya, tapi satu per satu. Sehingga beban dikontruksinya bisa lebih murah," katanya.
 
Menurut dia, LRT yang dikembangkannya mampu mencapai kecepatan hingga 60 kilometer/jam dengan kapasitas 50 orang dan kedepannya LRT tersebut dapat beroperasi tanpa masinis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper