Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Standard Chartered: Tahun Politik Tak Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

ilustrasi
ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Indonesia akan memasuki Pilkada Serentak di 171 daerah pada tahun 2018 ini. Pilkada serentak tahun ini disebut-sebut akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia yang tengah menuju perbaikan untuk lebih baik lagi.

Namun, CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro menilai jika kontestasi tersebut tak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.

"Tahun politik, buat kami hal tersebut tidak berpengaruh. Ekonomi tetap berjalan bahkan, kematangan masyarakat Indonesia sekarang sudah jauh lebih baik. Jadi, pandangan kami meskipun ada Pilkada tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," katanya di Bandung, Kamis (1/2).

Menurut Rino, momentum Pilkada Serentak kali ini bahkan berkecenderungan ada aspek positif yang dihasilkan. "Karena kalau kita lihat memang ada spending yang lebih besar saat-saat Pemilu seperti ini, dan itu akan attracting, atau pursuing further economy prove dengan adanya spending yang lebih besar," ungkapnya.

Adapun menyoal risiko penurunan investasi karena Pilkada Serentak ini, kata Rino, tak akan berpengaruh sedemikian besar. Investasi, baik asing maupun domestik diprediksi akan tumbuh sebagaimana mestinya sehingga tak akan mengganggu.

"Proyeksi kita, Investasi asing maupun domestik di Indonesia akan meningkat pada tahun ini," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra menilai jika gelaran pesta demokrasi tahun ini tak berpengaruh besar terhadap menurunnya investor terutama dari sektor swasta.

"Kalau dari swasta gak akan banyak, malah investasi yang terjadi beberapa saat ini ada beberapa sektor yang terus berinvestasi. Yang pertama infrastructure related kelihatannya akan masih menjadi top trial pemerintah," ujarnya.

Proyeksi pertumbuhan 

Di sisi lain, Standard Chartered memprediksi proyeksi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,2%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah, pemulihan investasi swasta yang didukung membaiknya iklim investasi, dan permintaan ekspor yang masih cukup baik.

“Kami memperkirakan ekonomi Indonesia akan dapat bertumbuh sebesar 5,2 persen pada tahun 2018, atau lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang berada di kisaran 5,1 persen,” katanya.

Meski demikian, Aldian menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia tetap masih belum merata, meskipun investasi dan ekspor meraih momentum yang didukung oleh proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan solidnya permintaan dari eksternal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper