Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung baru saja menambah 12 unit bus Bandung Tour on Bus (Bandros) melalui pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung 2017. Ke-12 Bandros tersebut akan melengkapi 6 bus Bandros yang sebelumnya dimiliki Pemkot Bandung.
Lantas, berapa tarif yang akan dikenakan untuk melayani wisatawan berkeliling Kota Bandung tersebut?
Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto memastikan tarif yang akan dikenakan akan terjangkau oleh warga dan wisatawan. Rencananya, untuk rite single trip akan dikenakan tarif Rp20.000. Sedangkan multiple trip dikenakan tarif Rp40.000.
"Bandros saat ini diharapkan tidak dikenakan tarif yang sama dengan angkutan umum. Karena bandros ini merupakan kendaraan kebanggaan kota Bandung yang bisa memasarkan tempat-tempat pariwisata kepada wisatawan," kata Yossi usai menghadiri rapat finalisasi rute Bus Bandros di Hotel Oasis.
Yossi mengatakan, Bandros yang saat ini dikelola sepenuhnya oleh Pemkot Bandung bisa lebih signifikan dalam cara dan teknis penggunaannya.
"12 Bandros ini saya harap bisa dikelola sebaik mungkin, baik itu Dinas Perhubungan dalam merancang rute karcis dan sebagainya. Sedangkan Dinas Kebudayaan da Pariwisata dalam memasarkan pariwisata Kota Bandung," ujar Yossi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, 12 bus Bandros tersebut dibagi menjadi dua. Sebanyak 10 unit untuk rute biasa dan 2 unit untuk tamu VVIP yang mengunjungi ke Kota Bandung.
Menurut Didi, tarif yang dikenakan kepada warga dan wisatawan cukup terjangkau. "Tarif naik Bandros jika dibandrol segitu cukup (terjangkau). Apalagi yang paket seharian penuh, kita bisa keliling Bandung sepuasnya," ujarnya.
Didi berujar, rencana lokasi tempat penjualan tiket ataupun pusat informasi bisa mengunjungi beberapa tempat di antaranya Alun-alun Masjid Raya, Taman Dewi Sartika (Balai Kota), Taman Cibeunying dan depan Gedung Sate.
Sedangkan untuk rencana operasional bus tersebut akan beroperasi mulai pada Senin, 12 Februari 2018 mendatang.
Dikelola BLUD
Di sisi lain, penambahan armada dan biaya operasional bus Bandros rute wisata direncanakan akan dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban yang selama ini bergantung pada APBD.
Menurut Didi, BLUD diperlukan agar operasional bus Bandros bisa berjalan optimal. Namun, kini pengelolaan akan dipegang dahulu oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung dengan nilai anggaran Rp2,5 miliar.