Bisnis.com, BANDUNG- PT Pos Indonesia (Persero) menyiapkan strategi khusus untuk menggenjot kinerja jasa kurir yang menyasar segmen dagang-el.
Sejalan dengan arah transformasi perseroan, Pos Indonesia juga tengah menggenjot penetrasi ke pasar dagang-el. Salah satu prioritas yaitu menempatkan perseroan sebagai mitra logistik bagi pelaku bisnis daring tersebut.
Direktur Jasa Kurir Pos Indonesia Agus F Handoyo mengungkapkan saat ini perseroan telah menggarap layanan 3PL (Third Party Logistics) dari lapak jualan daring seperti Lazada, Shopee, dan Blibli. Selain itu, katanya, Pos Indonesia juga menyasar pasar pebisnis dagang-el yang secara mandiri melakukan pemasaran.
“Itu banyak sekali, dari kelas UKM dan yang tak tergabung di market place besar,” ungkap Agus, Senin (2/1/2108).
Alhasil, strategi itu akan mengikis kehadiran jasa kurir konvensional yang harus melalui proses pengiriman barang via kantor pelayanan. “Kami tengah membangun aplikasi dari gawai penjemputan mobile, hal ini akan meningkatkan pelayanan kami, apalagi dengan jaringan kami yang lebih luas,” kata Agus.
Hingga saat ini, jasa kurir Pos Indonesia terus menghadapi disrupsi. Dua lini utama yakni pengiriman surat dan parsel mengalami pergeseran seiring teknologi digital mutakhir.
“Pengiriman surat atau barang cetak, mengalami penurunan tiap tahun hingga 30% secara volume, pengiriman parsel atau barang dari dagang-el meningkat 40%,” kata Agus.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W Setijono mengatakan era digital yang dibayangi tren disrupsi model bisnis konvensional, harus jadi momentum kebangkitan perseroan. Menurutnya, di era digital, perseroan menghadapi lawan kompetisi yang digerakkan bukan oleh model bisnis lama.
“It’s time to return!” ungkapnya.