Bisnis.com, BANDUNG - Terobosan baru yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam menjaga ketahanan membuat stok beras di dalam negeri akan aman hingga Mei 2018.
Hal itu diungkapkan Mentan Amran saat menjadi pembicara di hadapan 399 Dandim dan Danrem seluruh Indonesia dengan tema "Efektivitas Kerja Sama Kementan dan TNI dalam Program Ketahanan Pangan" di Bandung, Selasa (28/11) sore.
"stok beras kita sampai Mei 2018. Enam bulan kita aman," kata Mentan Amran.
Amran mengatakan, terjaganya stok beras tidak terlepas dari sinergi antarpihak. Begitu juga dengan metode yang selama ini telah diterapkan Kementan yaitu menanam padi di musim kering pada periode Juni-September sebanyak 1 juta hektare.
Dengan metode tersebut, Amran berani memberi garansi jika Indonesia tidak akan lagi menjalankan mesin impornya. Keadaan ini, menurut dia, berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Kita dahulu takut stoknya kurang karena panennya bulan November, Desember dan Januari yang sangat rendah. Sekarang bisa teratasi," ujarnya.
Dengan metode itu, Amran mengatakan Indonesia tidak lagi bergantung kepada negara lain untuk impor beras. "Ini tahun kedua dan masuk tahun ketiga kita tidak ada lagi impor," ucapnya.
Amran juga mengimplikasikan program pengelolaan air hujan guna menjaga stok pangan. Dengan memanfaatkan air hujan dengan membuat embung, maka produksi dalam negeri akan terjaga.
"Mimpi kami adalah bagaimana memanfaatkan air hujan yang turun di bumi Indonesia, bisa dimanfaatkan oleh semua manusia yang ada untuk dijadikan karbohidrat, vitamin dan protein. Jadi air hujan ini jangan sampai lepas langsung ke laut," ucapnya.
Amran juga menyebut, ketahanan pangan di indonesia mutlak dijaga guna mensejahterakan masyarakatnya. Apabila ketahanan pangan rapuh, maka ketahanan suatu negara pun akan runtuh. "Karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan suatu negara," ucapnya.
"Ketahanan suatu negara ditentukan oleh ketahanan pangan," katanya menegaskan.