Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pariwisata Jadi Lokomotif Baru Sumber Devisa, Bisakah?

Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia harus memaksimalkan sektor pariwisata untuk mendongkrak pendapatan devisa negara. Hal ini diungkapkan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara dalam Pelatihan Wartawan Bank Indonesia di Jakarta, Senin (20/11).

Menurut Mirza, sektor pariwisata bisa menjadi lokomotif baru bagi peningkatan sumber devisa negara di samping mengandalkan sektor lain seperti sektor ekspor. "Dan pemerintah sudah mendorong pariwisata dengan sangat serius," kata Mirza.

Dia mengatakan, bukti keseriusan pemerintah guna mendongkrak sektor pariwsata sebetulnya sudah terlihat dengan gencarnya pembangunan infrastruktur serta akses yang memudahkan wisatawan. "Seperti pembukaan bandara di berbagai tempat, pemberian bebas visa, serta adanya direct flight langsung," ujarnya.

Mirza mengatakan, saat ini sektor pariwisata menempati urutan kedua untuk urusan penyumbang devisa bagi negara setelah sektor migas. Dia optimistis sektor pariwisata akan terus meningkat apabila pemerintah berupaya dengan sangat serius.

Pada 2016, kata dia, devisa pariwisata menembus USD 11,3 miliar. Keoptimisan pun muncul seiring meningkatkatnya sumber devisa. Pada 2015 lalu, sektor pariwisata masih ada di peringkat keempat sebagai sektor penyumbang devisa terbesar.

"Namun, ini perlu ditingkatkan lagi meskipun kelihatannya sudah meningkat. Pemerintah memberikan target jumlah turis ke Indonesia 20 juta orang, sekarang sudah 11 hingga 12 juta orang. Kalau misalkan target itu tercapai, sumbangan devisa akan lebih besar," ujarnya.

Menurut Mirza, Indonesia tidak boleh kalah dengan negara tetangga yang wilayah negaranya tidak sebesar Indonesia serta potensi wisatanya tidak sebanyak di Indonesia. "Singapura saja bisa mencapai USD18 miliar. Itu untuk negara yang kecil," ujarnya.

Dia juga berharap pemerintah terus menggenjot potensi ini supaya sektor pariwisata benar-benar menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Sehingga tidak kalah dengan negara Malaysia yang jumlah turisnya bisa mencapai 27 sampai 30 juta orang.

"Tentu Indonesia juga bisa sampai 40 juta orang kok, asal infrastrukturnya harus bagus, masyarakatnya juga harus siap. Hal ini sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan devisa negara melalui sektor pariwisata," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper